Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Tiga DNF Red Bull Picu Kekhawatiran Sergio Perez

Sergio Perez mengatakan masalah reliabilitas Red Bull Racing tentu menjadi perhatian setelah timnya menderita tiga DNF dalam tiga balapan pembuka musim Formula 1 2022.

Sergio Perez, Red Bull Racing RB18

Foto oleh: Glenn Dunbar / Motorsport Images

Dua pembalap Red Bull, Max Verstappen dan Sergio Perez sama-sama absen di lap-lap akhir Grand Prix Bahrain bulan lalu karena problem pompa bahan bakar, yang membuat tim kehilangan P2 serta P4.

Masalah sistem bahan bakar yang terpisah muncul pada mobil RB18 milik Verstappen saat GP Australia tersisa 20 lap, akhir pekan lalu. Hal ini memaksanya mundur ketika tengah menempati urutan kedua.

Alhasil, juara dunia bertahan Formula 1 tersebut semakin jauh tertinggal dari sang pemuncak klasemen sementara, Charles Leclerc. Verstappen berada 46 poin di belakang pilot Ferrari itu.

Setelah balapan, Max Verstappen menyebut permasalahan reliabilitas atau keandalan mobil tidak dapat diterima. Ia juga mengungkapkan tak bisa memikirkan gelar di tengah kesulitan yang dialami saat ini.

Baca Juga:

Di sisi lain, Perez memanfaatkan mundurnya Verstappen di Australia dengan finis sebagai runner-up di belakang Leclerc. Tetapi ia mengakui isu reliabilitas Red Bull, yang berkelanjutan, mengkhawatirkan.

“Ini tentu menjadi perhatian. Kami sudah kehilangan banyak poin dalam tiga balapan pertama yang pada akhirnya bisa membuat perbedaan besar di kejuaraan . Kami jelas menyadarinya,” ujar Perez.

“Seluruh anggota tim kembali ke markas di Milton Keynes dan di sini kami bekerja keras untuk mencoba menemukan solusi. Kita akan lihat dan saya yakin kami akan membalikkan keadaan. Semoga kami bisa memulai lagi dari nol saat kembali (balapan) di Eropa,” tambahnya.

Kegagalan dua mobil finis di Bahrain dan Verstappen di Australia membuat Red Bull kehilangan pijakan signifikan atas Ferrari dalam persaingan gelar konstruktor setelah tiga Grand Prix.

Mereka kini menempati urutan ketiga dalam klasemen dengan raihan total 55 poin. Red Bull tertinggal 49 angka dari Ferrari serta 10 poin di belakang Mercedes, yang menempati posisi kedua.

Marshal membantu Max Verstappen, Red Bull Racing RB18, setelah mundur dari balapan F1 GP Australia

Marshal membantu Max Verstappen, Red Bull Racing RB18, setelah mundur dari balapan F1 GP Australia

Foto oleh: Andy Hone / Motorsport Images

Charles Leclerc mendominasi balapan di Australia untuk Ferrari, mencetak pole position, fastest lap dan kemenangan saat memimpin dari lap awal hingga akhir, menandai grand slam pertamanya di F1.

Perez berpikir GP Australia adalah akhir pekan pertama di mana Ferrari selangkah lebih maju dari Red Bull setelah ia dan Verstappen kesulitan mendapatkan balans yang tepat dengan RB18 mereka.

“Mereka berada di level lain. Saya pikir kami juga sedikit buruk dengan keseimbangan. Kami mengambil arah yang agak salah dengan mobil. Jadi, saya pikir ada analisis yang perlu untuk dilakukan,” katanya.

“Saya yakin kami akan belajar banyak dari akhir pekan (di Australia) karena ya, kami tempaknya kami sedikit lebih keras pada ban daripada Ferrari,” pembalap kebangsaan Meksiko itu menyimpulkan.

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation

Video terkait

Artikel sebelumnya Charles Leclerc Bisa Kalahkan Max Verstappen dengan Ini
Artikel berikutnya Jost Capito Lega Williams Raih Poin Perdana F1 2022

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia