Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Bos Pirelli Sebut Tiga Pembalap Paling Baik Kelola Ban

Pirelli Head of F1 and Car Racing, Mario Isola, menyebut tiga nama pembalap yang paling baik dalam mengelola ban sepanjang Formula 1 2020.

Lewis Hamilton, Mercedes-AMG F1 recevies the Pirelli Poleman award from Mario Isola, Racing Manager, Pirelli Motorsport

Lewis Hamilton, Mercedes-AMG F1 recevies the Pirelli Poleman award from Mario Isola, Racing Manager, Pirelli Motorsport

Andy Hone / Motorsport Images

Tahun lalu, Pirelli mengeluarkan kompon ban baru yang dianggap lebih baik dalam hal daya tahan dan daya cengkeram. Namun, ban baru membuat sebagian besar pembalap kesulitan.

Tapi, menurut Isola ada tiga pembalap yang mampu mengelola ban dengan baik meski dalam keadaan itu. Mereka adalah Lewis Hamilton, Max Verstappen dan Charles Leclerc.

Munculnya nama Leclerc tentu cukup mengejutkan, karena mobil Ferrari, SF1000, tak mampu mengeluarkan potensi terbaik ban Pirelli. Leclerc yang kerap mengambil risiko besar, membuatnya terlihat lebih baik dalam memaksimalkan potensi ban.

Sementara Mercedes dan Red Bull merupakan tim yang paling baik dalam mengelola ban. Meski terkadang Hamilton dan Verstappen tak puas dengan kinerja ban.

“Setiap pembalap memiliki gaya balap yang berbeda. Kami berbicara tentang 20 pembalap terbaik di dunia,” kata Isola.

“Selain kemampuan individu, mobil yang bagus juga penting bagi pembalap untuk menjaga ban bertahan dalam jangka waktu panjang di balapan. Siapa pun yang mengetahui batasan ban, dapat unggul jauh dibandingkan yang lainnya.

“Max dan Lewis sangat kuat dalam hal ini, tapi saya juga terkesan dengan Charles karena dia bisa mengelola ban dengan sangat baik.”

Kemampuan Verstappen dalam mengelola ban di balapan basah Grand Prix Brasil pada 2016 lalu, membuat Isola terkesan. Pasalnya, pria asal Belanda itu mampu mendapatkan daya cengkeram tinggi di trek yang tergenang air.

“Performa Max di Brasil pada 2016 lalu sangat membuat saya terkesan. Rasanya sangat sulit untuk mendapatkan daya cengkeram tinggi di kondisi trek basah,” ujar Isola.

Baca Juga:

Tetapi, performa Verstappen di Grand Prix Abu Dhabi tahun lalu juga membuat banyak orang terkesan. Mengingat, di sana insiden seperti di 70th Anniversary Grand Prix bisa terulang.

Hamilton menjadi salah satu pembalap yang paling sering mengambil risiko besar dengan menggunakan ban dalam jangka waktu lama. Namun, dengan pengalaman dan kecerdasannya dalam membaca kondisi ban, membuatnya selalu berhasil meraih hasil positif.

Bahkan, ketika bannya pecah di lap terakhir 70th Anniversary Grand Prix, pria asal Inggris itu mampu membawa mobil menyentuh garis finis hanya dengan tiga ban.

“Tahun ini kami membawa ban yang lebih lunak ke Silverstone. Itu dilakukan untuk membuat pembalap beradaptasi lebih baik,” kata Isola.

“Mercedes mungkin kesulitan untuk mengelola ban saat itu karena salah satu pembalap mereka gagal finis. Tapi jelas, pembalap terbaik bisa membuat perbedaan besar di trek.”

Lewis Hamilton, Mercedes-AMG Petronas F1, detail ban Pirelli di parc ferme.

Lewis Hamilton, Mercedes-AMG Petronas F1, detail ban Pirelli di parc ferme.

Foto oleh: Steven Tee / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Jadwal Presentasi Mobil dan Pembalap F1 2021
Artikel berikutnya Tidak Mudah bagi Ricciardo Tinggalkan Renault

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia