Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Tim Kecil Sulit Berbicara Banyak di FE 2022

Pembalap Dragon Penske Autosport, Sergio Sette Camara, mengatakan sistem kualifikasi baru Formula E membuat tim kecil sulit memberikan kejutan.

Sergio Sette Camara, Dragon Penske Autosport, Penske EV-5

Foto oleh: Simon Galloway / Motorsport Images

Kejuaraan dunia single-seater bertenaga listrik mengubah format kualifikasi dari awalnya grup menjadi sistem knock-out. Jadi akan ada dua grup pembuka yang dapat mengumpulkan tiga atau empat hot lap untuk mencapai tahap duel.

Mendapat pujian dari sebagian besar pembalap, di sisi lain, sistem baru ini justru memberikan kerugian kepada tim-tim yang berada di grup keempat karena perubahan kondisi trek.

Tim seperti NIO 333 dan Dragon Penske sering berada di grup keempat, itu berarti mereka menghadapi tantangan yang lebih besar untuk masuk ke empat besar setiap grup dan bergabung dalam pertarungan.

Selama tiga sesi kualifikasi musim 2021-2022, Sette Camara berhasil masuk dalam empat besar di grup. Tetapi, ia tidak dapat mempertahankan tingkat kecepatan untuk menjaga mobilnya dalam duel.

“Saya pikir sangat sulit di sesi kualifikasi tahun ini untuk memberikan kejutan karena setiap orang hanya memiliki tiga lap hingga empat lap, dan tenaganya tidak begitu tinggi,” kata Sette Camara.

“Jadi, semua orang melakukan lap yang sangat bagus. Tahun lalu, Anda hanya memiliki satu lap, jadi Anda bisa melakukan sesuatu yang berbeda dan mencoba menempatkan lap yang sangat bagus, dan tahun ini jauh lebih sulit.

“Saya pikir semua orang melakukan lap yang luar biasa di kualifikasi. Saya seperti berusaha lebih cepat 0,1 detik di Meksiko tetapi itu tidak terjadi. Bagi saya, itu sangat, sangat ketat dan tidak cukup untuk lolos.”

Baca Juga:

Sergio Sette Camara merasa jika dirinya mampu mengatasi defisit kecil yang dihadapi dalam grupnya, maka ia bisa saja lolos dengan sempurna di lini tengah.

Pembalap asal Brasil itu menambahkan bahwa balapan di Meksiko terasa seperti "segelas air dingin" di tim, setelah strateginya dikalahkan oleh skuad NIO 333.

“Jarak 0,1 detik menempatkan saya lima tempat teratas di grup saya, yang berarti 10 tempat lebih tinggi di grid,” ujarnya.

“Saya sangat dekat untuk memulai di lini tengah, tetapi tidak terjadi. Saat balapan, kami tahu bahwa kami tidak memiliki mobil dan paket terkuat untuk bersaing.

“NIO memutuskan untuk melakukan strategi di mana mereka menghemat banyak energi di awal, sama sekali mengabaikan balapan. Kemudian itu menguntungkan mereka ketika balapan tersisa satu lap lagi.

“Bagi kami, itu tidak berhasil karena kami terlalu banyak mengonsumsi di awal. Kami harus menjadi lebih baik di Roma dan harus melakukan langkah besar karena di Meksiko kami seperti berada di seember air dingin!”

Oliver Turvey, NIO 333 Racing, NIO 333 001, Sergio Sette Camara, Dragon Penske Autosport, Penske EV-5

Oliver Turvey, NIO 333 Racing, NIO 333 001, Sergio Sette Camara, Dragon Penske Autosport, Penske EV-5

Foto oleh: Carl Bingham / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Progres Pembangunan Sirkuit Formula E Jakarta Capai 28 Persen
Artikel berikutnya Sirkuit Formula E Cape Town untuk Musim 2022-2023 Dikuak

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia