Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Obituary

Tokoh Kunci Mercedes, Jurgen Hubber Berpulang

Jurgen Hubbert, eks pemimpin Mercedes, meninggal di usia 81 tahun, Jumat (15/1/2021). Ia merupakan salah satu tokoh kunci tim yang berkecimpung di DTM dan Formula 1.

Professor Jurgen Hubbert,  Daimler Chrysler

Foto oleh: Sutton Images

Ia juga turut memprakarsai kolaborasi pabrikan Jerman dengan McLaren, yang berbuah titel juara dunia untuk Mika Hakkinen pada 1998 dan 1999, serta Lewis Hamilton pada 2008.

Juara dunia F1 tujuh kali sangat terkejut mendengar kabar duka tersebut. Hamilton memiliki kesan sangat baik terhadap pria kelahiran 1939 tersebut.

“Sangat sedih mendengar kabar tentang teman kami dan anggota keluarga Jurgen,” tulisnya di Instagram.

“Dia seorang pembalap di hati dan saya menikmati pembicaraan kami dan antusiasnya terhadap balapan. Komitmennya terhadap Mercedes dan tim selama bertahun-tahun sangat menginspirasi.”

Ungkapan kesedihan juga diutarakan Presiden F1, Stefano Domenicali, “Semua di Formula 1 sangat sedih mendengar Jurgen Hubbert meninggal. Dia seorang pria luar biasa dan seorang teman. Dia akan sangat dirindukan. Simpati saya untuk keluarganya saat ini.”

Orang nomor satu Mercedes dan Daimler. Ola Kallenius, mengenang, “Jurgen Hubbert adalah Mister Mercedes. Dengan integritas, spirit inovatif dan sukses besar, dia membentuk Mercedes-Benz selamanya.

“Sebagai pemimpin, dia mampu mengintegrasikan dan memotivasi timnya dengan minat terhadap teknologi dan standar setinggi mungkin untuknya.

“Dia pasti mendapat apresiasi dari seluruh keluarga besar Mercedes selamanya. Sebagai bentuk terima kasih atas kinerja hebatnya bertahun-tahun, kami akan mengenang memori tentangnya.”

Baca Juga:

Hubbert memiliki ikatan kuat dengan Mercedes. Setelah lulus dari Universitas Stuttgart pada 1965, dia diterima bekerja di Daimler-Benz.

Karena kecerdasan dan kecakapannya, ia bisa menduduki pos-pos penting perusahaan. Di akhir era ’80-an, Hubbert membuat lompatan besar dengan menerjunkan Mercedes ke dunia balap.

Menurutnya, itu salah satu solusi memperkenalkan secara luas merek tersebut sekaligus mendongkrak gengsi mereka.

“Ketika saya melihat situasi perusahaan, jelas bahwa kami mengalami beberapa kesulitan. Lantaran debat internal terus berlangsung, kami mengabaikan kendaraan kami. Fokusnya menjadi sebuah grup teknologi terintegrasi,” Hubbert menjelaskan di masa lalu.

“Saya harap kami dapat memoles citra merek dengan aktivitas di olahraga motor. Saya ingat pada ’50-an, ketika saya masih sekolah dan saya sangat tertarik dengan olahraga, dan saya melihat juga pada ’30-an.

“Ada saatnya di mana perusahaan tidak melakukan semua dengan baik dan itu adalah olahraga motor yang memberi dorongan ekstra terhadap merek.

“Cara tersebut berhasil dalam situasi seperti itu, dan saya punya hal seperti itu di balik kepala.”

Pabrikan Panah Perak mencoba mengikuti DTM pada 1998, mendukung penuh tim Peter Sauber’s World Sportscar Championship. Mereka melebarkan sayap ke Le Mans dan meraih juara pada 1989 dan 1990.

Rencana mengikuti Formula 1 bekerja sama dengan Sauber dan merekrut Michael Schumacher dibatalkan. Kendati demikian, mereka mendukung tim tersebut pada 1993-1994. Lalu menyuplai mesin untuk McLaren setahun berikutnya.

Setelah insiden mesin meledak dan berbagai masalah lain, Mercedes akhirnya meraih kemenangan pertama pada GP Australia 1997 atas nama David Coulthard. Musim berikutnya, mereka mencuri titel juara dunia F1.

Seiring dengan makin tinggi jabatannya di Daimler, kian besar pula pengaruhnya di F1. Dia merupakan ikut mendorong adanya Grand Prix World Championship.

Di Mercedes, Hubbert berdampak besar dalam pengembangan mobil jalanan, jenis A-class, M-class dan CLK, serta mobil pintar. Ia juga punya karier di bidang akademis dengan mengajar di Technical University of Karlsruhe.

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation

Video terkait

Artikel sebelumnya Mick Schumacher Ambil Hikmah dari Perubahan Jadwal F1
Artikel berikutnya Teknisi Renault Puji Kelebihan Ricciardo

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia