Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Toprak Razgatlioglu Sulit Diredam, Ini Penjelasannya

Kenan Sofuoglu, manajer pribadi dan sahabat Toprak Razgatlioglu, mengungkapkan mengapa pembalap Turki itu sulit dikalahkan di World Superbike (WSBK) saat ini.

Kenan Sofuoglu, Toprak Razgatlioglu, PATA Yamaha WorldSBK Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Akhir pekan ini (17-19/9/2021), Sirkuit Catalunya di Spanyol akan mengawali triple-header World Superbike 2021. Tiga putaran – kesembilan, ke-10, dan ke-11 – alias sembilan race akan digelar tiga pekan beruntun diyakini bakal menguras fisik, mental, dan pikiran para pembalap.

Perhatian publik dalam triple-header tersebut tentu bakal tertuju pada persaingan sengit antara Toprak Razgatlioglu (Pata Yamaha with Brixx WorldSBK) dan juara dunia enam musim terakhir (2015-2020) Jonathan Rea (Kawasaki Racing Team WorldSBK).

Razgatlioglu yang kini memimpin klasemen WSBK dengan unggul tujuh poin atas Rea benar-benar menyulitkan pembalap veteran asal Irlandia Utara tersebut. Tetapi, triple-header ini juga akan menguji seberapa konsisten Razgatlioglu menghadapi Rea.

Sebagai manajer pribadi dan sahabat Razgatlioglu, Kenan Sofuoglu tahu benar bila pembalap muda Turki tersebut memiliki kapabilitas dan kapasitas untuk mengalahkan Rea.

Juara World Supersport (WSSP) lima kali (2007, 2010, 2012, 2015, 2016) itu pun menyebut apa yang diraih Razgatlioglu musim ini tidak lepas dari latihan keras, kekuatan mental, dan sejumlah faktor lain.

“Toprak pembalap muda dan masih segar. Ketika makin tua, Anda bakal lebih sulit untuk bertarung dengan para pembalap muda yang lebih segar,” ujar Sofuoglu tentang sahabatnya yang akan genap 25 tahun pada 16 Oktober mendatang.

Toprak Razgatlioglu, PATA Yamaha WorldSBK Team berduel ketat dengan Jonathan Rea, Kawasaki Racing Team WorldSBK pada Superpole Race WSBK Prancis.

Toprak Razgatlioglu, PATA Yamaha WorldSBK Team berduel ketat dengan Jonathan Rea, Kawasaki Racing Team WorldSBK pada Superpole Race WSBK Prancis.

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Satu lagi keuntungan Razgatlioglu, ia belum pernah memenangi gelar juara dunia. Karena itulah ia tidak akan takut jika gagal. “Bila Anda sudah menguasai banyak gelar, pasti ada kekhawatiran untuk kehilangan. Saya pernah merasakan di posisi tersebut,” kata Sofuoglu.

Karena tidak merasa terbeban itulah Razgatlioglu mampu menikmati lomba di atas Yamaha YZF-R1. Ujungnya, hasil-hasil bagus pun mampu atau bahkan mudah diraihnya.

“Faktor paling penting, Toprak menikmati balapan dan tidak takut kalah (dalam perebutan gelar). Kami ingin memenangi balapan sebanyak mungkin,” tutur Sofuoglu.

Lebih jauh pembalap yang mundur dari balap pada Mei 2018 itu juga mengakui duel antara Razgatlioglu dengan Rea juga persaingan di antara dua pembalap generasi berbeda. Di sinilah faktor usia akan berperan signifikan.

“Jonny (sapaan akrab Rea) pembalap yang sangat berpengalaman tetapi ia mulai menua (kini 34 tahun) dan itu hal normal. Anda bisa melihat contohnya pada Valentino Rossi,” ujar Sofuoglu.

“Di sisi lain, Toprak pembalap generasi baru dan berbeda generasi dengan Jonny. Jika masih sama-sama muda, persaingan akan panjang dan mungkin bakal berbeda. Ini sama seperti Marc Marquez dan Rossi, mereka juga bukan generasi yang sama.” 

Baca Juga:

Satu faktor lain yang membuat Razgatlioglu sangat kuat di WSBK musim ini adalah kekuatan mentalnya. Sofuoglu mengaku kerap berlatih bersama Ragatlioglu. Dari situlah ia mengetahui bila Razgatlioglu memiliki metak tangguh.

“Saat kami berlatih maupun beradu cepat yang sesungguhnya di trek dekat rumah saya, ia sangat sulit dikalahkan dan sangat kuat,” tutur Sofuoglu.

“Pada sesi latihan bebas Jumat atau Sabtu, Anda takkan melihat kekuatan Toprak yang sesungguhnya. Namun saat lampu merah padam, Anda baru menyadari sulitnya mengalahkan dia,” kata Sofuoglu.

“Inilah yang membuat para lawan kesulitan untuk bersaing dengannya. Mungkin, saya cukup beruntung tidak pernah berduel dengannya di kejuaraan.”

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya WSSP Catalunya, Galang Hendra Punya Rekan Setim Anyar
Artikel berikutnya Sulit Menjaga Margin di Triple-Header WSBK

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia