Tsunoda Mengeluh AT02 Terlalu Stabil
Pembalap AlphaTauri F1, Yuki Tsunoda, mengeluhkan mobil AT02 yang sangat stabil. Akibatnya, pemuda Jepang tersebut tak bisa tampil agresif seperti yang diinginkannya.
Foto oleh: Sam Bloxham / Motorsport Images
Tsunoda mencuri perhatian saat uji coba resmi di Sirkuit Internasional Bahrain, 12-14 Maret. Pada hari ketiga, kecepatannya berada di urutan kedua, selisih 0,093 detik dari pilot Red Bull Racing, Max Verstappen.
Usut punya usut performa apik pemuda 20 tahun itu terdongkrak usai menekan tombol Drag Reduction System (DRS) jauh sebelum zona yang diizinkan di Sakhir (170 meter dari jalur keluar tikungan terakhir). Alhasil, ia sangat kencang di trek lurus dibanding pembalap lain.
Prinsipal AlphaTauri, Franz Tost, mengakui kalau manuver Tsunoda tersebut di luar skenario mereka. Namun, penghuni posisi ketiga F2 2020 itu menjelaskan bahwa ada perubahan dalam manajemen DRS pada hari terakhir, di mana bisa aktif di luar area resmi. Sementara selama dua hari awal, sistem hanya bisa diaktivasi saat melintasi zona DRS.
“Biasanya, meski dalam uji coba, seperti dalam balapan, Anda seharusnya tidak bisa menggunakannya tanpa melewati garis aktivasi. Tapi dalam kasus saya, saya dapat menggunakannya dan berpikir mungkin sesi memang diatur seperti itu,” katanya.
“Saya tidak membukanya lebih awal hanya untuk mendapatkan waktu. Saya tidak punya niat buruk. Tapi kalau Anda dapat mengaktifkannya, Anda mungkin bsai menggunakannya, bukan? Selain itu, asumsi saya, bukan hanya saya, pembalap lain juga melakukan hal yang sama.”
“Bisa dikatakan, saya hanya menekannya 50 meter lebih awal dan dari sisi waktu lap, saya kira itu hanya sepadan dengan 0,2 atau 0,3. Itu bukan perbedaan besar seperti 0,6 atau 0,7 detik. Itu tak mengubah fakta bahwa saya menggunakan lebih cepat…”
Terlepas dari aktivasi DRS, AT02 menunjukkan kecepatan cukup bagus selama tiga hari. Tsunoda yang sempat mengalami kendala teknis pada hari pertama, mengaku mobilnya sangat seimbang. Hal itu malah membuatnya tambah sulit menampilkan performa terbaik.
“Dari segi, apakah (mobil) mudah atau sulit dikemudikan, AT02 terlalu stabil dan ini lebih sulit untuk belok dengan benar,” ucapnya.
“Cengkeraman di belakang terlalu kuat, jadi itu membuat bagian depan berbelok. Jadi kalau Anda tidak belok dengan mulus, ban depan akan segera kehabisan grip dan mereka akan tergelincir. Itu kenapa kami mesti belok dengan mulus.
“Dengan Max Verstappen, mobil belok dengan baik ketika sudut kemudi besar, bukan? Saya pikir enak punya mobil seperti itu dan beberapa tambahan lebih mudah untuk mencapai waktu bagus ketika Anda menghadapi ketidakstabilan. Ada beberapa hal seperti itu, jadi saya belum tahu (performa relatif terhadap Red Bull).”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments