Federasi Automobil Ukraina Minta FIA Cabut Lisensi Pembalap Rusia

Serangan militer yang dilancarkan Rusia ke wilayah Ukraina sejak Kamis pekan lalu telah mengundang reaksi keras dari berbagai komunitas internasional.

Permintaan agar sejumlah badan organisasi di dunia Barat untuk memberikan sanksi tegas terhadap Rusia mulai menggema. Tidak terkecuali di olahraga.

Dalam lima hari terakhir, Kiev sebagai ibukota Ukraina secara bertubi-tubi mendapatkan serangan dari militer Rusia. Demikian pula sejumlah kota besar lain di salah satu bekas pecahan negara Uni Soviet tersebut.

Sejumlah langkah untuk mendamaikan kedua negara pun langsung dilakukan. Salah satunya pembicaraan yang dilakukan di perbatasan Belarus pada hari ini.

Pekan lalu, otoritas Formula 1 mengumumkan tidak akan menggelar F1 GP Rusia yang sedianya diadwalkan pada September. Keputusan ini didukung semua pembalap dan tim, termasuk Haas yang menaungi satu-satunya pembalap Rusia di F1 saat ini, Nikita Mazepin.

Sebelum keputusan meniadakan GP Rusia, juara dunia empat kali (2010-2013) Sebastian Vettel sudah menegaskan tidak akan turun jika F1 tetap menggelar balapan di tanah Rusia pada tahun ini.

Dalam keterangan tertulisnya kepada FAU, Presiden FIA Mohammed Ben Sulayem menegaskan dukungannya baik secara pribadi maupun organisasi terhadap Ukraina.

Dalam surat balasannya, Presiden FAU Leonid Kostyuchenko menyebut pihaknya akan bersiap “menerima dukungan langkah-langkah dari FIA untuk periode pascaperang, saat semua sumber daya Ukraina akan dikhususkan untuk pemulihan”. 

Kostyuchenko juga meminta agar seri-seri balap di bawah FIA melakukan langkah tegas terhadap Rusia dan sekutunya, Belarus, yang bisa memengaruhi para pembalap aktif mereka yang ambil bagian dalam kejuaraan-kejuaraan yang dinaungi FIA.

Permintaan tersebut termasuk melarang para pembalap dengan lisensi yang dikeluarkan Rusia maupun Belarus, turun di berbagai kejuaraan yang digelar di luar negara mereka.

Di F1, Nikita Mazepin yang turun dengan lisensi keluaran Federasi Balap Rusia, jelas akan terkena dampaknya jika FIA mengabulkan permintaan FAU.

Masa depan Mazepin juga belum jelas sebagai imbas dari invasi Rusia ke Ukraina ini. Haas F1 sudah mencopot logo dan nama sponsor utama mereka, Uralkali, perusahaan kimia asal Rusia yang notabene miliki ayah Mazepin.

Haas tidak hanya mencopot dari bodi VF-22 sejak hari terakhir tes pramusim di Barcelona, Spanyol, tetapi juga sejumlah stiker Uralkali pada truk untuk transportasi mereka. Pembicaraan soal sponsor ini akan dilakukan dalam beberapa hari ke depan.

"Apa yang terjadi di Ukraina tentu di luar kontrol saya. Saya hanya akan fokus pada apa yang mampu saya kontrol,” kata Mazepin di Twitter.

Selain meminta mencabut lisensi, FAU juga agar Rusia dan Belarus tidak diizinkan menggelar berbagai ajang balapan yang berada di bawah FIA. Juga melarang bendera dan simbol kedua negara tersebut, serta mengeluarkan semua anggota FIA asal Rusia dan Belarus.

Belakangan, sejumlah ajang olahraga juga sudah membatalkan gelaran di Rusia karena khawatir terkena imbas dari invasi negara tersebut ke Ukraina.

Sabtu lalu, ajang balap mobil turing WTCR sudah membatalkan balapan di Sochi. UEFA selaku penanggung jawab kompetisi sepak bola antarklub Liga Champions, juga sudah memindahkan lokasi partai final dari St Petersburg ke Stade de France, Prancis.

Minggu lalu, FIFA mengumumkan bila tim nasional Rusia tidak akan bisa bermain atas nama negara tersebut dan diminta memakai nama 'Football Union of Russia', dengan maksud agar bendera dan lagu kebangsaan mereka tidak muncul sebelum laga.

FIM juga sudah membatalkan seri Kejuaraan Dunia Motocross di Rusia pada tahun ini.