Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Rossi: Saya Hampir Pensiun Dini

Valentino Rossi mengungkapkan dirinya bisa saja pensiun dari MotoGP jika Yamaha tidak memberikannya tawaran untuk kembali pada 2013, menyusul kegagalan di Ducati.

Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Rossi bergabung dengan Yamaha dari Honda pada 2004, dan telah memenangi empat gelar juara dunia di kelas premier. Lalu ia hengkang pada 2011 untuk bergabung dengan Ducati.

Tetapi, itu nyatanya menjadi periode yang paling sulit dalam kariernya di MotoGP. Rossi hanya mampu meraih tiga podium selama periode 2011-2012.

Pembalap berjuluk The Doctor tersebut pun akhirnya memilih kembali ke Yamaha pada 2013, yang mana juara dunia tujuh kali MotoGP itu bertahan hingga 2020.

Tahun depan, Rossi akan memperkuat tim satelit, Petronas Yamaha SRT, namun statusnya tetap sebagai pembalap pabrikan Yamaha.

Ketika melihat kembali momen 15 tahun bersama tim pabrikan Yamaha, Rossi mengakui kenangan terbaik adalah saat Lin Jarvis menawarkannya untuk kembali pada 2013.

Baca Juga:

“Ada begitu banyak momen indah. Sejak 2004, ketika kami membawa tim dan Jeremy Burgess untuk bekerja sama dengan Masao Furusawa,” kata The Doctor.

“Tapi satu yang selalu saya ingat adalah saat bicara dengan Lin Jarvis dan mereka mengatakan akan memberikan saya kesempatan untuk kembali ke tim pabrikan setelah 2012."

“Atas alasan itu, saya sangat berterima kasih kepadanya dan semua orang di Yamaha, karena pada momen itu saya sedang depresi. Mungkin jika tidak kembali ke Yamaha, saya akan memilih pensiun."

“Itu adalah kenangan terindah saya,” pembalap veteran asal Italia itu menuturkan.

Tak perlu waktu lama, Valentino Rossi langsung balas budi kepada Yamaha dengan kembali memberikan kemenangan di Assen, Belanda pada Juni 2013.

Pada 2015, Rossi gagal memberikan gelar kepada Yamaha karena kalah bersaing dengan rekan setimnya, Jorge Lorenzo, dengan hanya berjarak lima poin.

Rossi sendiri belum pernah meraih kemenangan sejak GP Belanda pada 2017. Pada musim ini, ia juga hanya berhasil meraih satu podium dan mengalami serangkaian insiden yang membuatnya gagal finis.

Pembalap MotoGP Valentino Rossi besama Lin Jarvis dalam acara perpisahan Tim Monster Energy Yamaha.

Pembalap MotoGP Valentino Rossi besama Lin Jarvis dalam acara perpisahan Tim Monster Energy Yamaha.

Foto oleh: Yamaha MotoGP

Pria 41 tahun itu juga absen dalam dua balapan di Aragon karena terpapar virus corona. Serangkaian momen buruk itu membuatnya harus mengakhiri musim di urutan ke-15 dalam klasemen.

Menilai musim 2020, Valentino Rossi mengatakan bahwa San Marino menjadi akhir pekan yang terbaik meski ia gagal meraih podium.

Pasalnya, anak didiknya di VR46 berhasil finis 1-2, di kelas premier dan Moto2. Itu yang membuatnya merasa sangat bangga.

“Ada beberapa momen bagus di 2020, seperti balapan pertama di Misano. Sayangnya, Joan Mir menyalip saya pada lap terakhir,” kata Rossi.

“Tapi saya hanya kehilangan podium. Saya memiliki balapan yang bagus dan Franco Morbidelli meraih kemenangan dengan Francesco Bagnaia di posisi kedua. Begitu juga dengan Luca Marini dan Marco Bezzecchi yang finis 1-2 di Moto2.

“Jadi, itu merupakan hari yang sangat membanggakan untuk VR46 Academy.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Miller Ungkap Apa Saja yang Harus Diperbaiki Ducati
Artikel berikutnya Petronas Tegaskan Tak Ada Perlakuan Istimewa untuk Rossi

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia