Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Rossi Jadi Inspirasi Terbesar Lecuona

Pembalap Tech3 KTM Factory Racing, Iker Lecuona, mengatakan dirinnya ingin menjadi seperti Valentino Rossi yang terus lakukan peningkatan walau sudah meraih banyak kesuksesan.

Iker Lecuona, Red Bull KTM Tech 3

Iker Lecuona, Red Bull KTM Tech 3

KTM Images

Lecuona akan melakoni musim keduanya di MotoGP bersama Tech3 dan bertekad tampil lebih baik daripada tahun lalu karena sudah mempelajari banyak hal.

Mengurangi kesalahan dan tetap tenang dalam membuat keputusan di situasi sulit menjadi fokus utamanya tahun ini demi meraih hasil lebih baik.

Mendapat kepercayaan besar dari Tech3 juga meningkatkan kepercayaan dirinya bersaing di urutan 10 besar secara konsisten. Terlebih, KTM telah berkomitmen memberi dukungan besar kepada tim satelitnya.

“Saya bisa katakan, mendekati urutan 10 besar atau berada dalam persaingan di urutan 10 besar di setiap balapan, menjadi target utama kami tahun ini,” kata Lecuona seperti dilansir Marca.

“Tapi, Anda juga harus menyadari bahwa tingkat persaingan di MotoGP sangat tinggi. Kini, di kelas premier juga memiliki persaingan ketat, di mana jarak setiap pembalap sangat tipis.”

Ketika Tech3 menunjuk Lecuona sebagai pengganti Hafizh Syahrin, banyak yang meragukan kemampuannya. Pasalnya, pria asal Spanyol itu tak memiliki performa mentereng di kategori lebih rendah.

Namun, Prinsipal Tech3, Herve Poncharal, percaya pada kemampuan Lecuona dan yakin bisa membantunya tumbuh menjadi pembalap besar.

“Perubahan sekecil apa pun sangat berarti. Apa yang tidak akan saya lakukan tahun ini adalah melakukan kesalahan dan mencari sesuatu yang tak seharusnya kami lakukan. Itu akan datang dengan sendirinya sebagai bayaran kerja keras kami,” ujar Lecuona.

Baca Juga:

Iker Lecuona mengaku dirinya bermimpi menjadi juara dunia MotoGP. Tapi ia menyadari ada banyak hal yang perlu dilakukannya untuk mewujudkan impiannya tersebut.

Namun, pria 21 tahun itu yakin bisa melakukannya karena memiliki motor yang mampu membawanya menjadi pembalap terbaik di grid.

“Hingga Anda menjadi seorang juara dunia, Anda tidak hanya bisa bersantai. Anda harus tetap berkembang, meski telah meraih titel,” kata Lecuona.

“Saya telah melihat perkembangan Rossi, saya selalu mengikutinya di kejuaraan, hingga dia meraih sembilan gelar. Meski telah meraih banyak kesuksesan, hingga saat ini dia masih terus belajar.”

Terinspirasi oleh Rossi, Lecuona mengaku masih tertinggal sangat jauh dari seluruh pembalap yang ada di grid saat ini.

“Saya tidak mengatakan harus meningkatkan satu hal, tapi ada banyak area yang perlu saya tingkatkan, baik itu gaya balap, pengereman, penempatan posisi dan segalanya,” kata Lecuona.

“Sekarang, level setiap motor hampir sama. Anda hanya perlu tampil konsisten, tak melakukan kesalahan, dan beradaptasi dari satu sirkuit ke sirkuit lainnya.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Binder Fokus Kurangi Kesalahan demi Hasil Maksimal
Artikel berikutnya Bos Ducati Ungkap Alasan Pabrikan Jepang Lebih Sukses di MotoGP

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia