Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Verstappen Gusar Norris Dicitrakan Bodoh dalam Drive to Survive

Juara dunia F1 2021, Max Verstappen, menuding serial Drive to Survive membuat Lando Norris seperti seorang bodoh.

Pole man Max Verstappen, Red Bull Racing, Lando Norris, McLaren, talk in Parc Ferme after Qualifying

Foto oleh: FIA Pool

Pembalap Red Bull Racing tersebut mulai kesal dengan dokumenter yang tayang di Netflix itu sejak 2019. Menurutnya, makin lama ceritanya jauh dari kenyataan.

Dari sisi hiburan, gambar dramatis bisa dipahami karena mereka ingin mencuri atensi penonton yang belum terlalu mengenal F1. Sebaliknya, beberapa pembalap kecewa.

Bahkan, Verstappen menegaskan tak mau ambil bagian dalam DTS karena beberapa rivalitas dipalsukan. Ia bahkan menyebut kalau itu versi balap dari ‘Keeping up with the Kardashians’. Komentar senada juga diutarakan pembalap Ferrari, Carlos Sainz, dan wakil McLaren, Norris.

Dalam konferensi pers jelang GP Arab Saudi, Verstappen mengungkapkan dengan senang hati membahas soal DTS dengan CEO F1 Stefano Domenicali.

“Saya menonton beberapa episode terakhir dan saya terkejut, saya menemukan saya berbicara di sana. Itu mungkin rekaman dari 2018 atau semacamnya, yang mereka ambil dan pakai lagi. Saya bicara tentang persaingan dan apa yang suka saya lakukan,” ujar putra eks pilot F1, Jos Verstappen itu.

Baca Juga:

“Menurut saya, itu tidak benar. Saya bisa mendengar kalau suara saya berbeda. Saya juga sadar kalau berkali-kali saya mengatakan sesuatu dan mereka berada di sekitar dengan mikrofon (di paddock) dan mereka mengambil banyak.”

Situasi tersebut membuat pemuda 24 tahun tersebut bertekad untuk lebih hati-hati dalam berbicara.

“Saya akan lebih hati-hati dengan itu juga. Ini bukan urusan saya. Kemudian, mereka mencoba memilih momen, sepanjang musim, dan memalsukannya,” Verstappen melanjutkan.

Salah satu kisah yang memantik kemarahannya adalah tentang duo McLaren, Norris dan Ricciardo. Menurutnya framing untuk kedua pembalap itu salah dan malah melukai citra mereka terutama di mata penggemar DTS.

“Apa yang saya tidak suka, bahkan itu tidak ada hubungannya dengan saya. Itu tentang Lando dan Daniel, yang mana dua pembalap baik,” katanya.

“Mereka sangat menyenangkan. Serial itu membuat Lando sedikit bodoh, padahal dia tidak seperti itu. Dan lagipula, saya kenal Lando dan semua yang mengenalnya tahu kalau dia lucu, baik, punya karakter bagus.

“Ketika Anda menonton episode itu, Anda pasti berpikir, ‘Siapa orang ini, apa yang terjadi?’”

“Jika Anda baru mengenal olahraga ini dan tidak pernah melihat mobil balap atau mobil Formula 1, mereka tidak tentu tak menyukainya. Kenapa harus seperti itu?

“Karena dia orang baik dan Anda segera mendapat gambaran salah dari seseorang. Itu apa yang saya kira terjadi pada diri saya di awal.

“Saya seseorang yang ketika Anda merusaknya sejak awal, Anda tidak membetulkannya. Anda merusaknya. Itu pendirian saya dan bagaimana saya akan maju.”

Lando Norris, McLaren

Lando Norris, McLaren

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

Pembalap Haas, Mike Schumacher, mengaku sempat menikmati popularitas yang didapat dari serial tersebut. Namun, kian hilangnya akurasi dalam menggambarkan sosok-sosok dalam F1 membuatnya terusik.

“Bagian pertama Drive to Survive, seperti musim pertama, sungguh menarik dan saya pikir cukup dramatis,” putra Michael Schumacher itu berkomentar.

“Itu membawa banyak orang ke olahraga. Namun, seiring dengan pertunjukan kian berkembang, menurut saya, penting menjadi lebih akurat dengan beberapa hal.

“Mungkin jangan menggabungkan beberapa komentar atau seperti pesan radio (seperti pesan radio Norris seolah Ricciardo telah mendorongnya ke luar trek di Bahrain, padahal tidak) dan tetap jujur tentang apa yang terjadi di trek.”

Domenicali akan bicara dengan pihak Netflix dan produser DTS untuk menekan mereka supaya membuat cerita sedekat mungkin dengan kondis atletik.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Para Pembalap Sempat Ancam Boikot F1 GP Arab Saudi
Artikel berikutnya Jadwal F1 GP Arab Saudi 2022 Hari Ini

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia