Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Max Verstappen Punya Mental Baja Hadapi Tekanan Persaingan Gelar

Desainer Red Bull Racing, Adrian Newey, mengatakan Max Verstappen tak gentar menghadapi tekanan dalam perebutan titel dunia F1 2021.

Adrian Newey, Chief Technical Officer, Red Bull Racing, and Max Verstappen, Red Bull Racing, 1st position, with the winning Constructors and Drivers trophies

Adrian Newey, Chief Technical Officer, Red Bull Racing, and Max Verstappen, Red Bull Racing, 1st position, with the winning Constructors and Drivers trophies

Andy Hone / Motorsport Images

Verstappen saat ini tertinggal delapan poin dari Lewis Hamilton di puncak klasemen. Padahal, sebelumnya pembalap asal Belanda itu unggul 32 angka usai memenangi dua balapan di Red Bull Ring.

Kecelakaan di Silverstone dan insiden lap pertama di Hungaria, membuat pembalap Red Bull Racing itu kehilangan banyak poin berharga.

Jelas, hal ini membuat Vestappen tak senang karena harus mengakhiri paruh pertama musim dengan dua kegagalan yang tak disebabkan oleh dirinya.

Tetapi, Newey menegaskan semangat juang Verstappen sangat tinggi dan siap melakukan balas dendam pada paruh kedua musim.

Bahkan, perancang mobil Red Bull itu mengklaim tak ada tanda-tanda Verstappen berada dalam tekanan dalam perebutan gelar juara dunia F1 2021.

“Dia memiliki mental baja sama seperti juara dunia lainnya. Dia juga memiliki semua yang dibutuhkan untuk menggali lebih dalam kemampuannya dan tenang dalam menghadapi kesulitan,” kata Newey seperti dilansir Formula1.com.

“Dia bisa dengan cepat melupakan masa lalunya dan menantikan balapan berikutnya.

“Kemampuannya dalam berkendara juga sangat bagus, dan dia semakin matang, semakin dekat untuk menjadi pembalap terbaik. Dia juga tak melakukan kesalahan besar tahun ini.”

Baca Juga:

Sepanjang tahun ini, kegagalan Max Verstappen dalam mencetak poin diakibatkan hal teknis dan serangan dari rivalnya.

Seperti di Azerbaijan, di mana ia gagal meraih kemenangan akibat pecah ban di lap-lap terakhir. Dan harus mengakhiri balapan lebih cepat di Silverstone, usai bersenggolan dengan Hamilton.

Prinsipal Red Bull, Christian Horner, mengatakan nasib buruk akan hilang dengan sendirinya. Newey juga menambahkan bahwa tekanan kekecewaan tak akan membebani pembalap 23 tahun itu.

“Kegagalan mencetak poin di Baku, Silverstone dan juga Hungaria, bukan kesalahannya. Tapi dia bertahan dan bangkit dari semua itu,” ujarnya.

“Saya tidak merasa hal tersebut akan memberikan dampak besar pada dirinya. Dia sangat mudah diajak berdiskusi dan memiliki banyak ketertarikan, yang menurut saya sangat penting bagi seorang pembalap F1.

“Jika Anda hanya tertarik pada F1, maka risikonya semakin besar ketika tekanan datang. Max memiliki keseimbangan yang sangat baik dalam hal itu.”

Balapan pertama pada paruh kedua musim ini akan digelar di Sirkuit Spa-Francorchamps, di mana Verstappen belum pernah meraih kemenangan.

Mercedes dijagokan pada balapan ini karena mereka memiliki catatan yang bagus di trek sepanjang 7 kilometer itu.

Max Verstappen, Red Bull Racing RB16B

Max Verstappen, Red Bull Racing RB16B

Foto oleh: Charles Coates / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Generasi Z Lebih Menyukai Esports daripada Olahraga Tradisional
Artikel berikutnya Qatar Berpeluang Besar Gelar F1 pada November

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia