Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Sebastian Vettel Kaget F1 Hapus Waktu Berlutut Sebelum Balapan

Pilot Aston Martin Sebastian Vettel mengaku terkejut Formula 1 telah membatalkan upacara sebelum race di mana mayoritas pembalap berlutut sebagai gestur melawan rasisme pada musim 2022.

Sebastian Vettel, Aston Martin, and the other drivers stand and take a knee on the grid in support of the End Racism campaign

Foto oleh: Andy Hone / Motorsport Images

Formula 1 telah mengumumkan awal pekan ini bahwa mereka akan menghapus waktu dalam seremoni pra-balapan bagi pilot untuk membuat gestur berlutut, yang dilakukan dua tahun terakhir.

Atlet-atlet dari berbagai disiplin di seluruh dunia sudah melakukan aksi berlutut di setiap event olahraga untuk menunjukkan solidaritasnya dalam memerangi rasisme yang masih terjadi hingga hari ini.

Menurut CEO Formula 1 Stefano Domenicali, mereka lebih memilih untuk memfokuskan upaya melawan rasisme dengan beralih dari “gestur ke aksi nyata” pada 2022, sebagai bagian dari kampanye ‘We Race As One’ dan mendorong peningkatan keragaman dan inklusi.

Sebastian Vettel adalah salah satu pembalap top yang terlibat dalam memastikan F1 menyisihkan waktu khusus untuk aksi berlutut dalam seremoni pra-balapan pada musim 2020 lalu.

Baca Juga:

Berbicara pada Kamis (10/2/2022), menjelang peluncuran mobil F1 baru Aston Martin, AMR22, ia mengaku tak mengetahui bahwa F1 telah berkonsultasi dengan para pembalap soal keputusan tersebut.   

“Tidak, mereka mengubahnya begitu saja. Saya sedikit terkejut. Saya pikir masalah (rasime) yang kami tangani tidak akan hilang dalam dua tahun, dan karena itu saya agak terkejut,” tutur Vettel.

“Saya berharap sebagai pembalap kami menemukan cara untuk berkumpul dan menemukan celah untuk tetap mengekspresikan topik yang penting bagi kami. Mungkin tidak semua pembalap peduli,

“Tetapi ada beberapa yang benar-benar peduli. Akan menyenangkan untuk berkumpul bersama. Namun mungkin hal itu menjadi terlalu kuat dan terlalu personal dari sisi bisnis,” ia menambahkan.   

Sebastian Vettel, juara dunia F1 empat kali (2010-2013), telah menjadi salah satu pembalap paling vokal mengenai isu-isu sosial dalam beberapa tahun terakhir, terutama di Hungaria tahun lalu.

Sebastian Vettel, Aston Martin Racing, Lance Stroll, Aston Martin Racing

Sebastian Vettel, Aston Martin Racing, Lance Stroll, Aston Martin Racing

Foto oleh: Aston Martin Racing

Ketika itu, pembalap kebangsaan Jerman membuat pernyataan keras terhadap undang-undang anti-LGBT di negara tersebut dengan mengenakan kaus pelangi sebagai bentuk protes di grid.

Pembalap muda McLaren Lando Norris awal pekan ini mengatakan bahwa dirinya meyakini para pilot F1 masih dapat berbicara tentang isu-isu penting bahkan tanpa waktu khusus dalam jadwal Grand Prix.

Formula 1 sendiri telah berkomitmen memperpanjang dukungannya terhadap program beasiswa teknik hingga 2025, yang mendukung siswa untuk mendapat pendidikan di universitas di Inggris dan Italia.  

F1 pun akan terus menyiarkan video We Race As One menjelang balapan dan branding tersebut juga tetap ada di sisi trek sepanjang musim balap 2022.

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Teknisi Aston Martin Sebut Feeling Mobil F1 2022 Mirip Go-Kart
Artikel berikutnya Pesan Mendalam pada Helm Baru Daniel Ricciardo

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia