Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Xavi Vierge Beberkan Aspek Terberat dari Peralihan Moto2 ke WSBK

Tujuh musim berlomba di kejuaraan dunia Moto2, Xavi Vierge kini dihadapkan tantangan baru dan proses adaptasi dengan motor balap World Superbike.

Xavi Vierge, Team HRC

Foto oleh: Honda

Balapan menggunakan motor prototipe tentu berbeda dibandingkan saat beradu kecepatan memakai motor produksi massal. Hal inilah yang sekarang harus dipelajari Vierge agar peralihannya ke kejuaraan WSBK dapat berjalan mulus.

Pria asal Spanyol itu mengungkapan, salah satu yang tersulit adalah beradaptasi dengan ban dan elektronik pada Honda CBR1000RR-R Fireblade SP. Ditambah, sang pembalap juga bakal menghadapi tiga perlombaan di setiap akhir pekan.

“Sudah lama sejak saya balapan dua atau tiga kali. Saya menantikan putaran pertama untuk melihat bagaimana (performa) saya,” ucapnya mengutip laman WorldSBK.com.

“Saya bekerja sangat keras untuk siap. Tetapi sampai Anda balapan di tiga balapan, Anda tidak akan benar-benar tahu. Saya pikir salah satu hal yang paling sulit bagi saya adalah itu.”

Xavi Vierge, Team HRC

Xavi Vierge, Team HRC

Foto oleh: Honda

Lantaran jumlah balapan WSBK lebih banyak ketimbang Moto2, Vierge pun meningkatkan porsi latihannya. Selama libur musim, dia banyak menghabiskan waktu untuk latihan sepeda, motocross dan di gym.

“Di Moto2, kami hanya memiliki satu balapan yang sedikit lebih lama dari WSBK. Jadi, saya berlatih lebih keras sepanjang musim dingin. Saya biasanya berlatih keras tetapi apa yang saya coba lakukan adalah melakukan dua atau tiga sesi latihan sehari,” tuturnya.

“Misalnya, di pagi hari, saya sedikit bersepeda lalu motocross. Di sore hari, latihan gym. Saya mencoba melakukan hal yang berbeda pada hari yang sama. Ini seperti hal serupa yang akan saya alami selama akhir pekan.”

Baca Juga:

Vierge kemudian berbicara soal perbandingan antara motor Moto2 dengan WSBK. Eks rider Petronas Sprinta Racing itu menyoroti aspek bobot yang menjadi pembeda utama.

“Di Moto2, bobot sangat penting. Tetapi di WorldSBK motornya jauh lebih cepat, sehingga saya bisa jadi lebih kuat untuk bersiap menghadapi motor itu,” ujarnya.

“Ini tantangan besar, melangkah dari Moto2 ke WSBK. Itu tidak menakutkan. Ini lebih seperti saya sangat bersemangat untuk terus menemukan cara untuk melaju dengan kencang.

“Pertama kali saya melompat ke atas motor, itu sangat cepat. Sekarang saya mulai terbiasa. Ada banyak hal baru yang perlu saya adaptasi dan pelajari untuk mencoba dan mengambil sisi positifnya.”

Sepanjang tujuh tahun berkompetisi di Moto2, dari musim 2015 hingga 2021, Xavi Vierge telah mengklaim empat podium serta tiga pole position.

Vierge bukan satu-satunya pembalap yang harus beradaptasi dengan iklim kompetisi dan motor WSBK. Rekan setim Iker Leucona turut mengalami hal serupa. Begitu pula Hafizh Syahrin yang bakal membuka babak baru bersama MIE Racing Honda Team.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Mattia Pasini Ingin seperti Max Biaggi
Artikel berikutnya Iker Lecuona Lebih Bahagia di Honda ketimbang Tech3 KTM

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia