Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Villeneuve Menilai Mercedes Tanpa Hamilton pada 2022

Juara dunia Formula 1 1997 Jacques Villeneuve menilai kontrak setahun Lewis Hamilton mengindikasikan Mercedes tidak menginginkannya tahun depan.

Jacques Villeneuve, Sky Italia and Fernando Alonso, McLaren

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

Mercedes-AMG Petronas Formula One Team berulang kali menegaskan bakal melanjutkan sukses bersama Lewis Hamilton. Bersama Mercedes, Hamilton mampu merebut enam gelar juara dunia pembalap (2014, 2015, 2017, 2018, 2019, 2020) dan 74 kemenangan.

Berkali-kali pula pembalap asal Inggris tersebut menegaskan hanya tertarik dengan kontrak jangka panjang. “Karena saya tidak melihat peran saya di Formula 1 telah terpenuhi sejak lama,” ujar pembalap 36 tahun tersebut.

Hal itu diperkuat dengan pernyataan Hamilton terkait kontraknya pada musim gugur tahun lalu. “Normalnya, kami menandatangani kontrak selama tiga tahun,” ucap pembalap yang juga sekali merebut gelar bersama Tim McLaren pada 2008 tersebut.

Hamilton boleh berharap namun Mercedes tentu mempertimbangkan banyak hal. Entah mengapa, pemenang 95 lomba F1 itu mau menerima kontrak hanya setahun (sampai akhir 2021) dari Mercedes.

Dari durasi kontrak yang “tidak biasa” tersebut, Mercedes sepertinya ingin membebaskan Hamilton untuk memilih pada F1 2022 mendatang. Padahal, musim depan F1 dipastikan menggunakan regulasi teknis baru yang benar-benar berbeda.

Jacques Villeneuve, kampiun F1 1997, yang kini menjadi komentator untuk Sky Italia dan Canal+ di Prancis akhirnya memberikan analisis soal masa depan Hamilton.

Baca Juga:

Menurut pria 49 tahun tersebut, Mercedes sudah maksimal mendapatkan apa yang mereka mau dari sisi prestise dan perhatian media.

“Jadi, jika Hamilton mampu juara dunia lagi (tahun ini), tidak ada lagi yang ingin mereka kejar. Saya juga yakin publik menilai gelar itu hanya akan menganggap gelar itu milik Hamilton ketimbang Mercedes,” ujar pembalap yang aktif di F1 antar 1996 sampai 2006.

“Menurut saya, Mercedes akan lebih dihormati jika ada pembalap lain yang mampu menjadi juara dunia dengan mobil mereka.”

Jacques Villeneuve menyebut, anggapan tersebut sangat mungkin menjadi dasar mengapa Mercedes hanya menawari kontrak setahun untuk Hamilton.

“Saya juga mendengar kabar bila Hamilton ingin bekerja tidak terlalu berat namun bisa tetap mendapatkan uang banyak. Tetapi biasanya itu takkan bisa berhasil,” ucap pemenang 11 lomba F1 asal Kanada, 49 tahun, tersebut.

Mantan pembalap F1 lain yang kini juga menjadi komentator, Martin Brundle, justru berpendapat sebaliknya. Lewis Hamilton akan melanjutkan kariernya setelah 2021.

Secara mental dan fisik, menurut Brundle, Hamilton seperti pembalap yang 10 tahun lebih muda daripada dirinya. Hamilton masih memiliki etos kerja tinggi dan selalu lapar kemenangan. Level bertarungnya juga masih yang teratas.

“Jika sudah merasa performanya menurun, pembalap seperti Hamilton akan memutuskan berhenti,” ujar Brundle.   

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Tim Esport Grosjean Jalin Kerja Sama dengan Haas
Artikel berikutnya Steiner Puji Tim Esport Milik Grosjean

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia