Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Vinales: Saya Harus Temukan Cara Sendiri untuk Menang

Pembalap Monster Energy Yamaha, Maverick Vinales, berharap timnya segera menemukan solusi atas masalah yang dialaminya agar bisa tampil cepat disisa race MotoGP 2021.

Fabio Quartararo, Yamaha Factory Racing, Maverick Vinales, Yamaha Factory Racing

Foto oleh: Yamaha MotoGP

Maverick Vinales mendapatkan hasil terburuk dalam kariernya di Grand Prix (GP) Jerman dengan finis di posisi ke-19 usai start dari grid ke-21, akhir pekan lalu.

Pembalap asal Spanyol itu tidak memiliki kecepatan yang bagus di atas YZR-M1 dalam setiap sesi di Sirkuit Sachsenring.

Berbeda dengan rekan setimnya, Fabio Quartararo, yang tampil cepat sepanjang akhir pekan dan berhasil mengamankan podium.

Dalam wawancara bersama surat kabar olahraga Spanyol, Marca, Maverick Vinales melontarkan kritik kepada Yamaha.

“Tim mengatakan saya harus bekerja. Saya harus masuk ke trek dan mengumpulkan, saya memang melakukan itu. Tapi bukan untuk itu saya berada di Sachsenring. Saya bukan seorang test driver,” kata Vinales.

“Pada titik tertentu ada saatnya Anda sebagai pembalap mengatakan bahwa itu tidak seharusnya Anda lakukan. Cara termudah adalah dengan mengambil data milik Fabio (Quartararo) dan melihat seberapa jauh saya bisa tampil cepat. Tapi itu bukan solusinya.

“Jika saya benar-benar ingin menang, saya harus menang dengan setup saya sendiri. Tentu   saja Anda bisa terinspirasi dari rekan setim, tapi itu bukan solusinya dan itu sebabnya kami tak memiliki performa yang sama sejak di Potimao.”

Baca Juga:

Daya cengkeram (grip) ban belakang masih menjadi masalah utama Yamaha yang membuat Maverick Vinales tidak nyaman ketika masuk dan keluar tikungan.

Pasalnya, ban belakang terlalu banyak berputar dan itu membuat akselerasi motor menjadi kurang baik.

“Masalahnya selalu sama. Saya terlalu banyak sliding. Saya terus berbicara tentang itu dan tidak ada solusi. Kami terus bekerja untuk menemukan solusinya, tapi kami belum juga menemukannya,” ujar Top Gun, julukan Vinales.

“Saya berusaha untuk tetap tenang, terus bekerja, melakukan segalanya, tapi hasil akhirnya selalu mengecewakan. Ketika Ducati berada di depan Anda, maka Anda akan sangat frustrasi.”

Kepala kru Vinales yang baru, Silvano Galbusera, juga tidak membuat pembalap 26 tahun itu langsung tampil cepat. Ia mengatakan tak tahu apa yang sebenarnya terjadi karena tidak melihat ada masalah besar pada tunggangannya.

“Saya benar-benar tidak tahu, saya hanya berusaha menemukan solusi. Saya berusaha menyalip dari sisi luar dan dalam. Mencoba berakselerasi, tapi tidak terjadi,” ucapnya.

“Kami tahu sangat sulit untuk menyalip dengan motor yang kami miliki. Apa yang membuat saya sangat frustrasi adalah kami tidak menemukan jawaban mengapa kami tidak memiliki daya cengekeram ketika saya membuka gas.

“Itu benar-benar membuat saya stres.

“Di Jerman itu adalah bencana, sebuah aib. Saya ingin sekali masuk ke pit, tetapi tidak pernah terpikir oleh saya untuk melempar handuk (tanda menyerah). Seribu hal bisa terjadi, saya tidak akan menyerah.”

Maverick Vinales, Yamaha Factory Racing

Maverick Vinales, Yamaha Factory Racing

Foto oleh: Dorna

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Kualifikasi, Kryptonite bagi Joan Mir
Artikel berikutnya KTM Perlu Alami Masa Sulit Sebelum Tembus Level Maksimal

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia