Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Special feature

VR46: Menguak geliat bisnis Valentino Rossi

Dalam waktu enam tahun, bisnis yang dibangun Valentino Rossi berkembang secara pesat, dan memiliki omset hingga 20 juta euro (setara 332,8 miliar rupiah).

Valentino Rossi celebrates his victory

Foto oleh: VR46 Riders Academy

MotoGP 2018

Siapakah yang akan menjadi juara dunia MotoGP 2018? Valentino Rossi, Maverick Vinales, Marc Marquez, Dani Pedrosa, Jorge Lorenzo, Andrea Dovizioso, atau yang lainnya?

Jika berkunjung ke Tavullia, Anda akan menemukan bendera kuning dengan nomor 46 yang ikonik di setiap sudut jalan. Bagaimana tidak, kota ini terkenal sebagai kampung halaman Valentino Rossi, salah satu pembalap motor tersukses dengan sembilan gelar juara dunia Grand Prix.

Selain itu, Tavullia juga menjadi pusat aktivitas VR46, perusahaan multinasional yang mengatur sisi bisnis dan pemasaran mechandise Rossi serta beberapa pembalap lainnya dari berbagai kategori.

Jangan lupakan VR46 Riders Academy dan VR46 Sky Racing Team, yang juga menjadi elemen penting dalam bisnis Rossi.

Lingkungannya unik, didominasi warna kuning, hitam, dan putih. Semakin menegaskan bahwa Anda telah memasuki kawasan milik Rossi, dengan ciri khas unik The Doctor.

Di sekitar bangunan, Anda akan melihat berbagai memorabilia milik Rossi. Di ruangannya, terdapat YZR-M1 spesifikasi 2009, yang mengantarnya menuju gelar kesembilan.

Lantai atas dibagi menjadi ruangan duduk, dan kantor berlapis kaca. Selain Rossi, lantai atas juga terdapat ruangan milik direktur, Alberto Tebaldi, dan juga ruang administrasi, IT, dan dapur.

Sementara lantai bawah menjadi markas bagi divisi desain, dan juga bagian sosial media. Lebih jauh, ada semacam bengkel di mana Anda bisa menemukan motor milik para pembalap akademi, dan garasi untuk memperbaikinya.

“Kami pindah kesini tahun 2012, saat kami memulai bisnis pemasaran Vale. Kemudian kami ingin membuat segalanya lebih besar, dan sekarang kami mencoba memasarkan pembalap dan tim lainnya, seperti Yamaha dan KTM,” ujar Tebaldi kepada Motorsport.com.

“Sekitar 80 orang bekerja di VR46, 40 di antaranya mendedikasikan aktivitas mereka untuk pemasaran. Semua orang senang di sini, kami bersenang-senang dan hidup seperti ini.

“Kami semua peduli dengan (rekan kerja) lainnya, dan kami coba membuat segalanya lebih mudah. Dari eksekutif hingga juru masak, begitulah Vale selalu menjalani hidupnya.”

Volume bisnis pemasarannya terhitung besar, meski VR46 mengelola desain, pembuatan, dan pemasaran merchandise pembalap lainnya, semisal Maverick Vinales ataupun Cal Crutchlow, tulang punggung bisnis ini masih bergantung pada Rossi.

“Valentino mewakili 80% omset, yang tahun lalu mencapai 20 juta euro. Menurut perkiraan angka, tahun 2018 kami mencapai jumlah itu juga,” tambah Gianluca Falcioni, kepala divisi desain VR46.

“Sebelumnya, kami bekerja dengan Juventus selama dua tahun, dan saat ini kami melakukannya dengan Lamborghini. Kami bertanggung jawab atas semua prosesnya, dan telah hadir di 50 negara.

“Kami memiliki titik penjualan berbeda tiap balapan di Eropa, dan ketika kami sampai di luar negeri, kami mendapat dukungan dari distributor kami. Selain itu, kami juga memiliki toko di Tokyo, Kyoto, dan Taiwan.”

Selain itu, VR46 juga bertanggung jawab atas karier dari para pembalap akademi. Dalam hal ini, Tebaldi dibantu tangan kanan Rossi, Uccio Salucci dan juga Carlo Casabianca.

Baca Juga:

“Manajemen pembalap kami mencakup 360 derajat (keseluruhan proses). Kami bertanggung jawab atas kontrak pembalap, dan juga persiapan pada berbagai level,” tutur Salucci.

“Untuk itu, kami mengambil persentase. Dengan cara ini, anak-anak bisa sepenuhnya fokus pada berkendara dan berlatih, hal yang harus mereka lakukan.

“Kami terus memantau mereka dari segi nutrisi, dan juga dari sudut pandang pelatihan fisik. Tiap kami menyiapkan aktivitas dengan motor, apapun jenisnya, segalanya siap, dan mereka didampingi mekanik dari Sky team yang siap membantu mereka.

“Kami ingin menghasilkan juara dunia MotoGP, namun tidak berharap akan sukses secepat itu. Kami tidak berpikir (Francesco) Bagnaia dapat berkembang secepat itu, begitupun dengan (Marco) Bezzecchi dan (Luca) Marini, meski menunjukkan mereka punya talenta luar biasa.

“Bagaimanapun, pertama-tama kami ingin memenanginya bersama Valentino, dan kemudian kita lihat nanti,” tutup Salucci.

Laporan tambahan oleh Oriol Puigdemont

Valentino Rossi in action
Valentino Rossi and participants
Valentino Rossi in action
Valentino Rossi in action
Valentino Rossi in action
Valentino Rossi in action
Valentino Rossi in action
Valentino Rossi in action
Valentino Rossi and Franco Morbidelli celebrating their victory
Valentino Rossi celebrating his victory
10

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Aprilia membuat Espargaro kehilangan ketajaman
Artikel berikutnya Suzuki masih inginkan tim satelit

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia