Williams Lepas Dan Ticktum dari Program Pembalap Muda F1
Williams memutuskan berpisah dengan pembalap pengembangan Formula 1 dan anggota program pembalap muda, Dan Ticktum.
Dan Ticktum, Dams
Dutch Photo Agency
Pembalap Formula 2, Dan Ticktum, pertama kalinya bergabung dengan akademi Williams, pada Desember 2019 lalu, sebagai pembalap pengembangan. Itu dilakukannya usai keluar dari tim junior Red Bull pada pertengahan tahun tersebut.
Tetapi, muncul kabar pada Selasa (2/8/2021), bahwa pembalap 22 tahun itu keluar dari akademi pembalap muda Williams pada pekan lalu. Ticktum mengatakan tak ada opsi baginya untuk kursi di F1 pada 2022.
Dalam unggahan di Instagram, Ticktum menuliskan: “Terima kasih Williams atas kesempatannya. Semoga bisa bekerja sama lagi di masa depan.”
Keluarnya Ticktum berarti hanya menyisakan Jack Aitken, Jamie Chadwick dan Roy Nissany di akademi pembalap Williams.
Untuk saat ini, hanya Aitken yang sudah memegang superlicence FIA, yang mana telah memperkuat Williams di Grand Prix Sakhir pada tahun lalu.
Tim yang bermarkas di Grove, Inggris, itu sedang mempertimbangkan sejumlah pembalap untuk mengisi kursi di F1 pada 2022. Tetapi, mereka tak akan membuat pengumuman apa pun hingga Mercedes memutuskan masa depan George Russell.
Dan Ticktum, Carlin
Foto oleh: Zak Mauger / Motorsport Images
Selama ini, Dan Ticktum telah memenangi McLaren Autosport BRDC Award pada 2017, yang sekarang dikenal sebagai Aston Martin Autosport BRDC Award.
Tahun ini, pembalap asal Inggris itu berada di posisi keempat dalam klasemen sementara F2 2021, usai mencetak satu kemenangan dan empat podium.
Berita keluarnya Ticktum muncul bebeapa hari setelah ia membuat komentar kritis tentang pembalap Williams, Nicholas Latifi, saat bermain vidio gim dengan siaran langsung di kanal Twitch.
Ticktum menyanyikan lirik yang menyebut Latifi “poo”, dan menanggapi bahwa ia hanya di F2 sedang Latifi di F1 dengan mengatakan: “Dia lebih tua dari saya, dia membayar untuk sampai ke sana.”
Beberapa pembalap memang dibuat kesal dengan mereka yang membayar tim untuk bisa berkompetisi di Formula 1.
Namun, tidak ada aturan yang melarang hal tersebut, mengingat setiap pembalap yang dipromosikan ke F1 sudah sesuai dengan syarat. Selain itu, anggaran besar juga dibutuhkan oleh setiap tim demi meningkatkan performa mobil mereka.
“Ini tidak seperti sebuah divisi, tidak seperti Liga 1 dan Liga Premier. Bukan seperti itu cara kerjanya. Anda naik peringkat, seperti, saya tidak tahu, apa pun,” ujar Ticktum.
“Hanya karena Anda tidak bisa berkompetisi di Formula 1, bukan berarti Anda seorang pembalap yang buruk untuk bisa sampai ke sana.”
Tapi, Ticktum menuliskan di Instagram bahwa dirinya dan Williams telah berpisah sebelum memberikan komentar kritis kepada Latifi.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Video terkait
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments