Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Tolak Bentuk Aliansi, Williams Tak Mau Jadi Tim B

Meski rapor Williams terbilang buruk di F1 2020, bukan berarti tim tersebut mau jadi tim B. Oleh karena itu, mereka enggan membentuk aliansi seperti rival-rivalnya.

George Russell, Williams FW43

Foto oleh: Andy Hone / Motorsport Images

Pembatasan anggaran dan sumber daya membuat mayoritas tim kelas menengah ke bawah, bekerja sama dengan skuad yang lebih kaya dari sisi sumber daya.

Contohnya, Red Bull bergandengan dengan AlphaTauri, sedangkan Ferrari mengulurkan tangan dengan  Haas dan Alfa Romeo. Mercedes menaungi Racing Point.

Namun, Williams tak pernah tertarik dengan ide tersebut sehingga memilih untuk mandiri. Padahal, mereka punya kedekatan dengan Mercedes terutama dalam suplai power unit. Keputusan itu didukung oleh pemilik baru, Dorilton Capital.

Prinsipal tim Simon Roberts merasakan manfaat bekerja sendiri walaupun sudah melihat keuntungan bekerja sama dengan skuad pabrikan.

“Kami tahu ada keuntungan tapi kami tidak mau jadi sebuah tim B,” ujarnya.

“Kami ingin mempertahankan kebebasan kami, tapi kami juga ingin lebih kompetitif. Jadi bagi kami, memandang ke depan, kami terbuka untuk penguatan hubungan tapi spesifikasinya akan tergantung kepada apa yang kami pikir kuat, secara internal, dan di mana kami pikir perlu bantuan dan dukungan.

“Secara sederhana, kalau kami bagus terhadap sesuatu dan kami dapat melakukannya, lebih cepat terhadap pasar, lebih cepat di trek, (jadi kami) seharusnya fokus kepada itu.

“Kalau ada sesuatu yang kami tak bisa lakukan dengan baik, jadi kami seharusnya bersiap membelinya dari siapa pun yang memilikinya.”

Baca Juga:

Pendekatan pragmatis Williams dalam menentukan area yang perlu diperbaiki perlu juga memperhatikan hitung-hitungan biaya agar tidak melanggar aturan. Dengan dana terbatas, pemborosan tak akan dimaafkan.

“Di bawah batasan biaya, Anda tidak boleh jadi kurang efisien dan itu yang kami fokuskan,” Roberts menjelaskan.

“Kami mesti memastikan kalau kami membuat casis, kami sangat ahli membuat casis kami dan kami akan menerapkannya pada segala aspek di mobil. Tapi kami independen, kami akan tetap independen tapi di sana ada ruang untuk kolaborasi.”

Roberts menegaskan bahwa tidak ada yang berubah dari cara Williams melancarkan serangan di F1. Sejarah tetap dilibatkan dalam menyusun strategi.

“Dari kesesuaian budaya dengan tim, ada banyak sinergi antara road map yang disusun oleh Claire (Williams) dan di mana kami tetap setiap pada itu. Kami menginginkan tempat kerja yang bagus,” ucapnya.

“Kami ingin memastikan bahwa kami peduli dan baik kepada semua orang yang bekerja untuk kami dan kami ingin melakukan semua hal-hal tepat.

“Dari sudut pandang teknologi, kami sekarang punya kesempatan untuk berinvestasi dan itu yang kami lakukan. Itu sudah dimulai. Tidak ada dampak besar terhadap mobil yang kami kendarai sekarang, tapi kami akan mulai melihatnya tahun depan.

“Sungguh, tahun ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang dan itu akan terbangun secara perlahan hingga lima tahun ke depan.

“Hal utama adalah kami ingin berinvestasi secara bijak. Kami tidak ingin membuat kesalahan dan kami ingin memainkan permainan panjang. Itu yang kami lakukan.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation

Video terkait

Artikel sebelumnya Haas Bersiap Hadapi Musim Sulit F1 2021
Artikel berikutnya Kvyat: Saya Merasa Lebih Komplet Sekarang

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia