Wolff Akui Mercedes Tak dalam Performa Terbaik di Baku
Prinsipal Mercedes, Toto Wolff, mengatakan performa timnya di Grand Prix Azerbaijan tak dapat diterima dalam upaya persaingan perburuan titel Formula 1.
Foto oleh: Steve Etherington / Motorsport Images
Setelah menjalani akhir pekan yang sulit di Monako dan Baku, Wolff menegaskan timnya harus kembali ke permainan terbaiknya (A-game) di GP Prancis.
Di Baku, Valtteri Bottas yang memilih setelan downforce besar tak memiliki kecepatan yang baik, sehingga menyulitkannya untuk merangsek ke barisan terdepan.
Sedangkan Lewis Hamilton yang memiliki kecepatan lebih baik dibanding di Monako, gagal meraih kemenangan usai ban depan kirinya terkunci karena kegagalan ‘magic button’.
Itu membuang peluangnya naik podium, padahal sudah berjuang keras untuk menjaga ritmenya di sepanjang balapan agar tak tertinggal terlalu jauh dari pembalap Red Bull Racing.
“Saya pikir ada banyak hal yang tak berjalan mulus seperti yang mereka lakukan di beberapa tahun terakhir,” kata Wolff.
“Secara operasional, kami tidak berada dalam A-game. Kami benar-benar tidak menemukan yang terbaik dari mobil kami baik di kualifikasi dan balapan.
“Ada banyak hal yang perlu kami tingkatkan, saya ingin melakukannya sekarang, setelah kegagalan ini. Untuk memastikan bahwa kami benar-benar mampu bersaing untuk kejuaraan.
“Anda tidak bisa terus kehilangan poin, seperti yang kami rasakan di Monako dan di sini. Kami semua tidak bisa menerima itu.”
Toto Wolff mengatakan kekecewaan di Monako, ketika Bottas memiliki masalah di pit stop dan Hamilton finis keenam. Lalu kesulitan di Baku, menjadi tantangan terbesar sejak mengambil alih kursi kepemimpinan tim F1 Mercedes.
Ditanya apakan ini akan menjadi akhir pekan terbesar yang terus diingatnya, Wolff mengatakan: “Ya, ini jadi yang terberat. Tidak menampilkan yang terbaik di Monako, dan Valtteri membutuhkan waktu 36 detik untuk pit stop, bukan pencapaian yang bagus.
“Kemudian mobil hampir tidak memberikan performa terbaik di setiap sesi di Baku. Jujur, melaju di posisi ketiga cukup sulit dan kami membuatnya terlihat baik-baik saja.
“Tapi ini tidak dapat diterima, kami tidak menempatkan mobil di posisi yang bagus setelah start, atau saat keluar dari pit stop. Kami kehilangan detik demi detik.”
Lewis Hamilton, Mercedes W12 saat restart
Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images
Meski Max Verstappen gagal finis karena mengalami pecah ban, tapi ia tetap memimpin klasemen sementara F1 2021 karena Hamilton tidak mendapatkan poin di Baku.
Tetapi, kegagalan Lewis Hamilton merebut podium dan kehilangan poin (pertama sejak GP Austria 2018) menjadi hal yang sangat sulit diterima oleh semua orang di dalam tim.
“Jujur, kami sangat kecewa. Khususnya bagi Lewis, sebagai seorang pembalap, Anda hampir mendapatkannya, sudah sangat dekat, dan kemudian hilang begitu saya,” ucap Wolff.
“Kami harus menjadi yang terbaik, setidaknya terbaik untuk diri sendiri, dan mengeluarkan kemampuan terbaik. Kami gagal memberikan paket yang kompetitif kepada pembalap kami akhir pekan ini. Ini terlalu jauh dari paket yang kompetitif.
“Ini sangat membuat kami frustrasi. Secara keseluruhan, kami tidak mencapai apa yang kami harapkan. Tapi, kami tetap bersama: Lewis, insinyur, saya pribadi, semua orang di dalam tim.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Video terkait
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments