Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Wolff dukung mesin F1 yang lebih bising

Menurut bos tim Mercedes, Toto Wolff, mesin Formula 1 yang lebih bising harus menjadi poin penting dalam diskusi regulasi baru 2021.

Kimi Raikkonen, Ferrari SF70H, Daniel Ricciardo, Red Bull Racing RB13, Valtteri Bottas, Mercedes AMG

Foto oleh: Zak Mauger / Motorsport Images

Toto Wolff, Executive Director Mercedes AMG F1
Toto Wolff, Executive Director Mercedes AMG F1
Kimi Raikkonen, Ferrari SF70-H
Lewis Hamilton, Mercedes-Benz F1 W08 Hybrid
Sergio Perez, Sahara Force India F1 VJM10
Daniel Ricciardo, Red Bull Racing RB13, Valtteri Bottas, Mercedes AMG F1 W08
Felipe Massa, Williams FW40
Valtteri Bottas, Mercedes AMG F1 W08

Suara yang kurang bising dan 'ganas' menjadi salah satu keluhan terbesar regulasi mesin V6 turbo hibrida yang telah diperkenalkan sejak 2014 – sebuah isu yang memicu dukungan untuk kembali ke mesin V8 di masa mendatang.

Meski Wolff tidak berniat melihat F1 kembali menggunakan teknologi lama, ia mengakui bahwa suara mobil-mobil 'jet darat' sebenarnya harus bisa lebih bising lagi.

"Menonton balapan itu masih sebuah pengalaman visual dan audio, meski di tengah-tengah maraknya teknologi hibrida, peningkatan efisiensi, dan bahkan teknologi tanpa awak pada mobil jalanan.

"Kita bisa melihat mobil melaju dengan kencang, tapi suara juga menjadi penting. Itu akan memberikan tambahan persepsi terkait tenaga dan kecepatan.

"Saya pikir, dengan mesin generasi sekarang, poin itu mungkin sering terlupakan.

"Tapi [suara mesin] sekarang sebenarnya juga tidak terlalu jelek. Namun, pada tahun 2020, ketika kami membangun mesin [generasi] baru, kualitas suara harus menjadi poin penting, sangat penting."

Pemasok independen

Wolff menilai situasi mesin F1 sekarang masih berada dalam kondisi yang baik – empat pabrikan mobil berbeda menjadi pemasok mesin. Tapi ia juga akan menyambut jika ada pemasok independen yang masuk ke F1.

"Kita berada di situasi di mana empat pabrikan mobil raksasa menjadi pemasok mesin F1," tambah Wolff. "Kita punya pilihan untuk memilih mesin dari produsen mobil sport terbaik di dunia, Ferrari; atau merek-merek mobil jalanan ternama seperti Honda, Renault; dan tentu saja salah satu merek mobil paling eksklusif seperti Mercedes!

"Situasi seperti itu jarang terlihat di era-era F1 sebelumnya. Jadi, jika kita bisa mencari sebuah formula yang bisa melibatkan pemasok mesin independen ke F1 setelah 2020, itu akan menjadi berita baik.

"Apakah mereka [pemasok independen] bisa bersaing secara kompetitif dengan pabrikan-pabrikan mobil tersebut? Saya tidak yakin.

"Tapi saya pikir, jika kami bisa memastikan formula mesin baru lebih awal, mungkin itu akan memberikan waktu kepada para pemasok independen untuk bisa mematangkan konsep dan mencari investor.

"Saya 110 persen yakin F1 harus selalu berbasis teknologi," ucap Wolff. "Jika kita kembali ke V8, maka F1 akan kehilangan DNA mereka. Kita harus memiliki mesin yang paling bertenaga dan paling cepat dengan teknologi terbaik."

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Honda dikejar waktu siapkan upgrade Kanada
Artikel berikutnya Kolom Vandoorne: Debut positif di Monako, meski alami dua insiden

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia