Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Toto Wolff Ingin Mercedes Segera Lupakan GP Belgia

Team Principal Mercedes, Toto Wolff, meminta timnya untuk segera melupakan Grand Prix Belgia usai gagal membawa pulang poin penuh.

Lewis Hamilton, Mercedes, talks with Toto Wolff, Team Principal and CEO, Mercedes AMG, and other team mates

Foto oleh: Steve Etherington / Motorsport Images

Pembalap Red Bull Racing, Max Verstappen, dinyatakan sebagai pemenang GP Belgia usai menempuh balapan sebanyak dua lap di belakang safety car, Minggu (29/8/2021).

GP Belgia mengalami penundaan selama lebih dari dua jam akibat hujan besar yang mengguyur Sirkuit Spa-Francorchamps.

Cuaca yang tak kunjung membaik membuat FIA memutuskan balapan dijalankan di belakang safety car karena tidak ingin gelaran dibatalkan.

Namun, keputusan itu menjadi kontroversi. Alasan untuk tak membatalkan GP Belgia dinilai sebagai upaya dalam menghindari refund tiket kepada fans.

FIA sendiri tetap bersikukuh pada keputusan mereka dan memberikan pembalap yang ada di posisi 10 besar mendapatkan poin setengah.

Verstappen sebagai pemenang mendapat 12,5 poin. Hasil ini pun membuatnya makin dekat dengan Lewis Hamilton, lantaran hanya terpaut tiga angka.

Mercedes jugaemakin didekati oleh Red Bull pada klasemen konstruktor, usai membuat jarak yang cukup lebar saat GP Inggris dan GP Hungaria.

Kini, pabrikan Jerman itu hanya unggul tujuh poin atas Red Bull Racing yang kembali memperlihatkan kekuatannya pada balapan pembuka paruh kedua musim ini.

Mengenai kritik pedas yang dilayangkan Hamilton atas jalannya balapan GP Belgia, Wolff mengatakan setiap orang berhak mengungkapkan kekesalannya. Apalagi balapan berjalan tak sesuai dengan yang diinginkan semua orang.

Bagaimanapun, Wolff mengatakan semua orang di dalam tim harus menerima kenyataan kehilangan poin penting dan harus segera melupakannya.

“Poin setengah telah diberikan, ketika mungkin diperkirakan cuaca tidak dapat menjadi lebih baik,” ucap pria asal Austria itu.

“Tetapi memang begitu adanya. Saya pikir Anda perlu menerima ini dengan lapang dada dan menutup bab untuk balapan ini, serta melupakannya.

“Dengan cara tertentu, kami harus benar-benar memuji para penggemar yang telah berada di sana selama tiga hari dalam keadaan hujan besar. Mereka sangat menantikan balapan ini.

“Tapi, sebagai sebuah tim, kami kehilangan beberapa poin penting dan itu sebabnya kami harus move on.”

Baca Juga:

CEO Formula 1, Stefano Domenicali, sedang mendiskusikan dengan para bos tim untuk mengubah aturan jika hal semacam itu terulang di masa mendatang.

Satu ketentuan yang ada dalam ajang balap seperti IndyCar dan NASCAR, memungkinkan balapan digelar Senin jika ada kejadian tak terduga. Tetapi, FIA mengatakan itu tidak mungkin terjadi di Spa.

Wolff juga mengatakan bahwa F1h harus mengatakan akhir pekan lalu sebagai hari yang aneh. Ia bahkan tidak yakin apakah ada pembelajaran yang kuat mengingat ketidakmampuan mengendalikan cuaca.

“Semua orang berusaha keras untuk membuat balapan berlangsung dan karena hujan lebat, itu sulit dilakukan,” ujar Wolff.

“Mungkin menggelar balapan pada Senin jadi pertanyaan besar. Saya kira kami memiliki sebagian besar fan yang harus kembali bekerja pada Senin.

“Kami harus berusaha keras menggelar balapan untuk penggemar lokal, dan apa yang terjadi tidak membuat perbedaan besar bagi mereka.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation

Video terkait

Artikel sebelumnya Helmut Marko Tak Bangga dengan Kemenangan Red Bull di Belgia
Artikel berikutnya Verstappen Tawarkan Solusi jika Insiden GP Belgia Terulang

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia