Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Wolff Khawatirkan Kerusakan Otak Pembalap F1 Akibat Porpoising

Prinsipal Mercedes, Toto Wolff, mengkhawatirkan potensi kerusakan otak yang dialami para pembalap Formula 1. Ia ingin Federasi Otomotif Internasional (FIA) segera bertindak.

Toto Wolff, Team Principal and CEO, Mercedes AMG

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

Porpoising yang timbul akibat regulasi teknik F1 2023, tidak bisa dianggap enteng. Dampak gerak naik turun ala lumba-lumba, bukan hanya melukai penampilan para pembalap tapi juga fisik mereka dalam jangka panjang.

FIA pun berinisiatif melakukan perubahan regulasi teknis lagi untuk musim depan. Salah satu yang digarap adalah menaikkan tepi lantai hingga 25mm.

Ide itu diperkenalkan baru-baru ini dan perlu mendapat persetujuan Dewan Motor Sport Dunia. Beberapa tim yang tidak terlalu mengalami dampak porpoising dan bouncing tentu menentang.

Apalagi mereka sudah membuat desain untuk musim depan. Perombakan desain berarti pengeluaran ekstra, yang mana sulit sekali bagi tim di tengah pembatasan anggaran.

Presiden FIA, Mohammed Ben Sulayem, melakukan pemungutan suara yang melibatkan tim dan pembalap terkait masalah tersebut. Mereka ingin memahami situasi sebelum mengimplementasikan aturan baru.

Beberapa tim setuju jika lantai dinaikkan maksimal 10 mm dari permukaan lintasan. Namun, perlu dibahas lagi dengan FIA dan F1.

Hal lain yang diperhatikan Wolff adalah gangguan kesehatan. Ia mendapatkan laporan medis FIA dalam rapat dengan Ben Sulayem di sela F1 GP Hungaria.

Baca Juga:

“Semua pembicaraan tentang melobi ke dua arah, tapi saya kira secara fundamental, apa yang kami bahas?” tutur pria Austria itu.

“FIA menugaskan komisi medis meneliti porpoising. Kesimpulan dokter adalah frekuensi 1-2 Hz, yang berlangsung selama beberapa menit, dapat menyebabkan kerusakan otak. Kami memiliki 6-7 Hz selama beberapa jam.

“Jadi jawabannya sangat mudah. FIA perlu melakukan sesuatu terhadap itu.”

Meski ada bukti laporan medis tersebut, tak semua tim yakin dengan timbulnya masalah keamanan musim 2023.

Ferrari menilai cukup menerapkan Metrik Osilasi Aerodinamika (AOM) akan cukup untuk menghilangkan efek porpoising. Direktur balap Laurent Mekies mengucapkan, “Saya kira kami perlu sangat hati-hati ketika kami bicara tentang dasar keselamatan.

“Saya kira kita semua dalam ruang (konferensi pers) ini terakhir kali kita diskusikan dan itu adalah untuk halo dan hal-hal semacam ini.

“Ada beberapa topik penting untu didiskusikan di masa depan, seperti roll hoops atau sesuatu yang lain. Jadi saya kira Anda perlu memisahkan dari diskusi yang kami lakukan dengan tim, dengan FIA, tentang bagaimana membuat situasi lebih baik untuk porpoising dan dalam konteks tersebut, arahan teknis (untuk Spa-Francorchamps) adalah melakukan hal bagus.”

George Russell, Mercedes W13, Carlos Sainz, Ferrari F1-75, Charles Leclerc, Ferrari F1-75, Lando Norris, McLaren MCL36, Lewis Hamilton, Mercedes W13, dan pembalap lain saat start

George Russell, Mercedes W13, Carlos Sainz, Ferrari F1-75, Charles Leclerc, Ferrari F1-75, Lando Norris, McLaren MCL36, Lewis Hamilton, Mercedes W13, dan pembalap lain saat start

Foto oleh: Steve Etherington / Motorsport Images

Wolff menilai masalah porpoising belum bisa diberantas sepenuhnya. Mantan pembalap itu berharap tidak mengalami problem di F1 GP Belgia.

“Secara fundamental, saya yakin bahwa tidak ada pilihan untuk FIA dan bagi kami melakukan sesuatu. Saya tidak mau memiliki (masalah) di Spa atau beberapa balapan berikutnya di mana trek tidak semulus lintasan konvensional, dan kami tidak melakukan apa pun. Orang-orang bilang, ‘Ya, sekarang sudah terlambat’,” ucap Wolff.

“Argumennya adalah kami tidak mengalami porpoising dan pantulan dalam beberapa balapan terakhir. Itu tidak dihitung karena Silverstone, Paul Ricard dan Austria bukan trek di mana kami mengalami pantulan.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Ralf Schumacher: Ferrari Hancurkan Peluang Sendiri
Artikel berikutnya Beri Salam Perpisahan, Alpine Pastikan Tuntaskan F1 2022 dengan Alonso

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia