Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Wolff Minta Mercedes Tampil Lebih Cepat di Prancis

Prinsipal Mercedes, Toto Wolff, mengakui timnya masih memiliki banyak pekerjaan yang harus diselesaikan, khususnya meningkatkan kecepatan.

Toto Wolff, Team Principal and CEO, Mercedes AMG

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

Duo Mercedes, Lewis Hamilton dan Valtteri Bottas, belum bisa mengalahkan Red Bull Racing, setelah dipecundangi Max Verstappen dalam kualifikasi Grand Prix Prancis, Sabtu (19/6/2021).

Pembalap asal Belanda itu jadi satu-satunya yang mampu mencatatakan waktu lap kurang dari 1 menit 30 detik di Sirkuit Paul Ricard yang membuatnya meraih pole position.

Padahal, Mercedes selalu tampil kuat di Paul Ricard, Prancis, sejak trek tersebut kembali ke kalender balap Formula 1 pada 2018 lalu.

Meski Hamilton dan Bottas berada tepat di belakang Verstappen, tetapi strategi apik Red Bull dalam beberapa balapan terakhir harus benar-benar diwaspadai Mercedes.

“Ini akhir pekan yang cukup sulit, karena faktanya kami tak memiliki kecepatan yang baik,” kata Wolff seperti dilansir Speedweek.

“Itu terlihat jauh lebih buruk daripada yang terjadi, tapi kami harus perlu meningkatkan di berbagai area.

“Tidak ada satu area pun yang luput dari perhatian kami untuk ditingkatkan.”

Baca Juga:

Ban juga dianggap sebagai penyebab menurunnya performa Mercedes dalam beberapa balapan terakhir. Alokasi ban yang berbeda membuat pabrikan Jerman itu harus bekerja lebih keras dalam menemukan setelan terbaiknya.

“Saya tidak tahu apakah yang terjadi sebaliknya dengan kami, karena mungkin saja di Q1 dan Q2 Lewis mengemudi jauh lebih cepat di percobaan kedua, pada dasarnya membutuhkan tiga lap untuk tampil cepat,” ujar Wolff.

“Tentu saja ini juga tentang memanaskan ban saat keluar dari pit, kami kesulitan untuk mendapatkan suhu yang tepat.”

Di Sirkuit Paul Ricard, Mercedes menggunakan setelan downforce besar karena bisa membuat mereka melaju lebih cepat di tikungan. Tapi, itu berdampak pada kecepatan tertinggi mereka yang alami penurunan.

“Dalam simulasi kami, itu adalah varian yang lebih lambat. Jika kami berkendara dengan downforce yang lebih kecil, kami akan kehilangan lebih banyak waktu di tikungan. Jadi sangat sulit untuk menemukan kompromi yang tepat,” ucap pria kelahiran Vienna, Austria itu.

Mendapatkan poin penuh menjadi harga mati bagi Mercedes jika ingin merebut posisi puncak di klasemen sementara pembalap dan konstruktor F1 2021.

Setelah gagal mendulang poin di Baku, Mercedes tertinggal 26 poin dari Red Bull yang memimpin klasemen konstruktor.

Valtteri Bottas, Mercedes W12, Lewis Hamilton, Mercedes W12

Valtteri Bottas, Mercedes W12, Lewis Hamilton, Mercedes W12

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Mazepin Keluhkan soal Gentlemen's Agreement F1
Artikel berikutnya Jika Menang di Prancis, Red Bull Bisa Kalahkan Mercedes di Mana Saja

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia