Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Wolff Tak Keberatan dengan Kepribadian Sensitif Hamilton

Sikap merajuk yang diperlihatkan Lewis Hamilton kepada kru Mercedes pada F1 GP Monako lalu jadi buah bibir hingga sekarang. Prinsipal tim Toto Wolff tidak keberatan karena melihat dari sisi positif.

Lewis Hamilton, Mercedes and Toto Wolff, Executive Director (Business), Mercedes AMG

Foto oleh: Steve Etherington / Motorsport Images

Sebagai juara dunia tujuh kali, Hamilton sangat kesal mengakhiri lomba di sirkuit jalan raya Monte Carlo pada urutan ketujuh dan kehilangan peringkat pertama klasemen. Ia pun menimpakan kesalahan kepada kru.

Bujukan agar tetap tenang menyikapi balapan sulit di trek sempit, tidak mempan untuk menurunkan emosi pembalap Inggris itu. Ketika kembali ke pit, ia cuek dan enggan berbicara sepatah kata kepada mereka.

Ia sontak mendapat kecaman dan dianggap sangat kekanak-kanakan. Belakangan, lewat akun media sosialnya, Hamilton mengaku sedang berjuang memperbaiki kesehatan mental. Hal itu mendapat perhatian dari Wolff.

“Saya punya podcast dengan Nico Rosberg beberapa tahun lalu dan membahas soal kesehatan mental. Saya belum pernah bertemu orang sukses yang tidak sensitif,” ujarnya kepada agen berita PA.

“Menjadi sensitif, artinya Anda rapuh, tapi menjadi sensitif juga berarti Anda punya persepsi lebih baik ketimbang orang lain. Itu bisa jadi keuntungan besar.”

Wolff menganggap Hamilton justru bisa bangkit lebih baik dari situasi seperti itu. Apalagi karakter pembalap 36 tahun tersebut biasa introspeksi dan melihat lagi kesalahan.

“Lewis berkembang secara konstan dan itu perkembangan yang tiada henti. Sebagai pribadi, dia bisa bertanya kepada dirinya dan saat terjadi sesuatu, ‘Apa itu kesalahan saya atau tidak?’ Dia yang pertama bertanya,” pemilik saham tim berjuluk Silver Arrow itu melanjutkan.

“Ini menempatkan Anda pada jalur di mana pengembangan memegang peranan penting sebagai faktor berkelanjutan. Jika Anda melihat lagi beberapa tahun lalu, Anda akan melihat seorang yang kurang dewasa dan kurang berbakat dibanding sekarang. Jadi kami perlu merangkulnya dan belajar satu sama lain.”

Hamilton, yang belum mau pensiun dalam waktu dekat, tampil memukau musim ini. Ia menyapu tiga kemenangan dari empat balapan awal musim ini.

Wolff berharap bisa memperpanjang kontrak pilot veteran itu dengan durasi dua tahun. Sebab, ia melihat bahwa Hamilton masih sangat kompetitif walaupun tidak muda lagi.

Baca Juga:

“Kita semua adalah ‘binatang’ yang kompetitif dan untuk beberapa alasan berhibernasi pada jeda musim. Beruang, macan kumbang, serigala tidur selama musim dingin, dan kemudian ada saatnya bangun. Sekali stopwatch dinyalakan dan sesuatu menjadi serius, kami berusaha memperbaikinya,” ucapnya.

“Kalau kami tidak punya olahraga ini, kami akan sedikit hilang. Ini lingkungan yang luar biasa dan semua yang kami lakukan sesudah itu jadi membosankan. Ketika Anda keluar dari F1, Anda butuh periode pengenalan.”

Wolff mengenang rivalitas masa lalu antara Hamilton dan Nico Rosberg ketika keduanya berebut gelar juara dunia F1.

“Kami bekerja keras dalam kondisi baik dan buruk lewat hubungan kami. Kami teman, partner, kolega dan kami percaya satu sama lain. Kami tahu ketika kami punya niat berbeda, tapi kami selalu jujur dan transparan," ia mengungkapkan.

“Lewis bisa membuat keputusan tepat di saat yang tepat, memotivasi tim dan hebat. Setelah meraih pole ke-100 di Spanyol, Anda mestinya mendengarkannya dalam rapat. Dia berterima kasih kepada tim. Seorang pembalap yang melakukannya, bukan pembalap egois.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Red Bull Seharusnya Bisa Pole di Setiap Trek
Artikel berikutnya Marko Merespons Protes Wolff soal Flexi Wing

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia