Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Reactions

Toto Wolff Tidak Tertarik Bicara dengan Michael Masi

Terlepasnya gelar juara dunia F1 2021 dari tangan Lewis Hamilton secara kontroversial akan tetap terasa pahit bagi Prinsipal Mercedes Toto Wolff, yang tidak ingin berbicara dengan Race Director Michael Masi.

Toto Wolff, Team Principal and CEO, Mercedes AMG

Foto oleh: Steve Etherington / Motorsport Images

Mercedes-AMG Petronas membatalkan niat untuk mengajukan banding setelah protes mereka terkait hasil balapan Grand Prix (GP) Abu Dhabi akhir pekan lalu ditolak FIA.

Meski demikian, itu tak berarti semuanya baik-baik saja di mata Prinsipal Silver Arrows Toto Wolff. Ia tetap merasa Race Director Formula 1 (F1) Michael Masi mengambil keputusan yang keliru di Sirkuit Yas Marina.

Dengan mengesampingkan dua poin Pasal 48.12 Regulasi Olahraga untuk memulai lagi (restart) balapan setelah intervensi Safety Car, Masi membuat keputusan yang mengubah situasi secara signifikan.

Dalam hal ini, Mercedes sangat dirugikan karena dengan one racing lap, karena Lewis Hamilton menjadi mangsa empuk bagi pembalap Red Bull Racing Max Verstappen, yang sudah memasang ban soft baru.

Wolff tak memahami keputusan ini, mengingat tahun lalu di Sirkuit Nurburgring, Safety Car memberikan semua mobil waktu untuk memulihkan lap mereka. Dan itu tidak terjadi dalam GP Abu Dhabi 2021.  

Baca Juga:

“Bagaimana mungkin 14 bulan lalu di Eifel Grand Prix (Nurburgring) penjelasan yang diberikan justru justru kebalikan dari apa yang terjadi pada akhir pekan lalu,” ujarnya mempertanyakan keputusan Masi.

“Penjelasan yang diberikan adalah alasan Safety Car bertahan lama di lintasan karena semua mobil harus terlambat mengulang putarannya, dan dijelaskan bahwa ini untuk mengikuti regulasi olahraga.

“Bukan hanya keputusannya yang dibuat dengan cara yang sama sekali berbeda, namun penjelasan yang diberikan pun berbeda 180 derajat dari apa yang terjadi pada 14 bulan lalu,” Wolff menambahkan.

Bagi Wolff, bukan hanya masalah pergantian race director yang diperlukan, tetapi juga peningkatan sistem pengambilan keputusan secara keseluruhan. Peran Masi dalam memengaruhi hasil lomba sangat jelas.

Ketika ditanya apakah dirinya sudah atau berencana untuk berbicara dengan Masi setelah kontroversi yang terjadi pada race penutup F1 2021 di Sirkuit Yas Marina, pria Austria itu menggelengkan kepala.

Safety Car, Lewis Hamilton, Mercedes W12, Lando Norris, McLaren MCL35M

Safety Car, Lewis Hamilton, Mercedes W12, Lando Norris, McLaren MCL35M

Foto oleh: Jerry Andre / Motorsport Images

“Saya tidak tertarik berbicara dengan Michael Masi. Keputusan yang dibuat dalam empat menit terakhir lomba itu membuat Lewis Hamiton kehilangan gelar juara dunia. Dia mengemudi dengan sempurna pada empat balapan terakhir,” ujar Wolff.

“Dia memimpin sejak awal pada hari Minggu di Abu Dhabi. Dia menang di awal dan tidak pernah melepas posisi terdepan (kecuali setelah melakukan pit stop di lap ke-14 untuk mengambil set ban hard baru). Mencurinya di lap terakhir balapan tidak dapat diterima.

“Itu mengapa dari sudut pandang pribadi, dari sudut pandang profesional, saya tidak bisa…Nilai-nilai yang saya yakini dan rasa integritas saya sama sekali tidak sesuai dengan keputusan yang dibuat pada Minggu. Terserah FIA untuk menentukan di masa depan bagaimana keputusan dan situasi ini dapat dihindari.”

Toto Wolff menjelaskan lebih lanjut bahwa publik salah memahaminya. Sang prinsipal menegaskan jika kekecewaannya mengenai hasil GP Abu Dhabi tak ada kaitannya dengan Max Verstappen atau Red Bull.

“Saya tidak akan terganggu sama sekali bila Max dan Red Bull memenangi gelar pada hari Minggu. Situasi ini tidak ada hubungannya dengan Max. Dia pantas menjadi juara, cara mengemudinya luar biasa dan Red Bull adalah rival yang fantastis,” ucapnya.

Michael Masi, Race Director F1

Michael Masi, Race Director F1

Foto oleh: Erik Junius

“Saya sangat menghormati semua orang yang bekerja di sana. Sekali lagi, tidak ada kaitannya dengan mereka. Tetapi saya akan senang untuk menghindari (situasi) ini, semua perdebatan ini dan kerusakan yang dilakukan pada F1 dengan membuat keputusan yang sepenuhnya sportif dan adil. Jadi FIA harus memutuskan bagaimana untuk bergerak maju.

“Saya pikir kami telah melakukan dialog yang baik. Saya percaya komisi yang dibentuk untuk merumuskan bersama, dengan semua rival kami dan pembalap tim lain, keputusan dan tindakan yang tepat guna menghindari skenario seperti itu di masa depan.”

Memang, FIA telah mengumumkan pembentukan komisi yang bakal menyelidiki peristiwa kontroversial Grand Prix Abu Dhabi untuk mengambil pelajaran dalam menyongsong musim 2022 dan seterusnya.

“Saya berharap komisi tidak hanya mengeluarkan kata-kata, tetapi juga tindakan dan kami akan meminta pertanggungjawaban atas halt ersebut. Kami tidak dapat melanjutkan Formula 1 yang seharusnya fokus sebagai olahraga sebelum menjadi hiburan, bukan sebaliknya,” Wolff menambahkan.

“Kami disandera oleh keputusan improvisasi di semua bidang, baik teknis maupun olahraga. Oleh karena itu, harus ada langkah-langkah yang jelas dan nyata sebelum musim (baru) dimulai. Sehingga setiap pembalap, tim dan fans memahami apa yang dapat diterima dan apa yang tidak.”     

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Mercedes Harapkan Lewis Hamilton Tak Pensiun
Artikel berikutnya Gelar Juara Verstappen Lebih Bernilai karena Kalahkan Hamilton

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia