Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Special feature

World Superbike Bukan Akhir Karier Tito Rabat

Tito Rabat menjadi pembalap MotoGP kesekian yang hijrah ke World Superbike (WSBK). Dia pun berpeluang untuk menunjukkan tajinya di ajang balap motor produksi massal tersebut.

Tito Rabat, Barni Racing Team

Foto oleh: motosport.com

Ada semacam anggapan, bahwa World Superbike (WSBK) masih menjadi balap kasta kedua setelah MotoGP. Hal yang juga diakui oleh CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta, dalam wawancara dengan sebuah media Italia tahun lalu.

“Saya mengatakan WSBK adalah divisi kedua dari (balap) motor dan kemudian banyak orang-orang menjadi marah. Saya tidak peduli karena memang itu kenyataannya,” ucapnya.

Sontak pernyataan Ezpeleta langsung menuai sanggahan dari bintang WSBK, Jonathan Rea, dan Direktur BMW Motorrad, Marc Bongers. Pada intinya, mereka berdua tidak sependapat dengan bos Dorna tersebut.

Terlepas dari komentar Ezpeleta, World Superbike nyatanya tetap diminati pembalap dan pencinta balap motor, walau memang jumlahnya tak sebanyak yang menggilai kejuaraan dunia MotoGP.

Kembali ke soal Tito Rabat. Setelah kehilangan kursi di Esponsorama Racing - juga dikenal Avintia Racing - rider asal Spanyol itu menemukan pelabuhan baru bernama Barni Racing Team Ducati di WSBK.

Kontrak berdurasi satu tahun itu pun ibarat kesempatan kedua bagi Rabat untuk membuktikan, bahwa kariernya sebagai pembalap profesional belum habis.

Baca Juga:

Ya, sejak promosi ke kelas MotoGP 2016, performa Rabat boleh dibilang jauh dari kata mengesankan. Padahal sebenarnya dia menapakkan kaki di kelas premier berbekal gelar juara dunia Moto2 2014.

Namun gelar itu menjadi tiada artinya ketika Rabat berada di grid MotoGP. Dia dibuat tidak berkutik dalam pertarungan melawan barisan pembalap top.

Selama lima tahun membalap MotoGP, Rabat belum sekalipun mencicipi podium. Raihan terbaiknya hanya finis ketujuh di Argentina 2018. Sisanya, lebih banyak di luar 10 besar, kerap pula DNF alias tidak finis.

Performa rider kelahiran Barcelona itu tentunya kontras, jika dibandingkan ketika dia masih berlaga di kategori Moto2. Rabat termasuk salah satu front runner, yang sering memanaskan perebutan podium serta kemenangan.

Johann Zarco, mantan rekan setimnya di Avintia Racing, menilai Rabat gagal beradaptasi di level tertinggi.

Hal ini diperparah karena dia harus memacu salah satu motor terlemah dan tidak cocok dengan gaya balapnya.

“Sayang sekali di MotoGP, dia (Rabat) tidak benar-benar punya kesempatan untuk beradaptasi dengan baik,” ujar Zarco kepada Motorsport.com.

“Dia pembalap yang hebat dan berpengalaman dengan segala jenis motor. Mungkin dia memulai MotoGP dengan (motor) yang tidak terlalu kompetitif.

“Dalam MotoGP, Anda perlu cepat beradaptasi dan jika tidak, Anda akan kesulitan. Saya pikir situasi ini telah dihadapinya sejak lama.”

Tito Rabat, Barni Racing Team

Tito Rabat, Barni Racing Team

Foto oleh: Tito Rabat

Seolah sadar tidak mampu memenuhi ekspektasi di MotoGP, ditambah kegagalan menaklukkan Honda-Ducati, Rabat kemudian bertekad menguras potensinya habis-habisan di WSBK 2021.

“Saya ingin menunjukkan potensi penuh saya dalam kejuaraan ini. Saya akan memiliki peralatan yang luar biasa dan tim hebat. Saya ingin berterima kasih kepada Barni Racing Team dan Ducati atas kesempatan ini,” tuturnya.

“Bagi saya, tantangan dimulai ketika saya menaiki Ducati Panigale V4 R untuk pertama kali. Saya tak sabar segera mengendarainya dan saya akan bekerja keras supaya siap dalam tes pertama.”

Menarik dinantikan bagaimana kiprah Rabat di World Superbike sepanjang musim depan, karena tersingkir dari MotoGP bukan akhir segalanya.

Dia bisa mengikuti jejak Scott Redding, yang dalam debutnya di WSBK 2020 ditutup dengan status runner-up, bahkan merupakan penantang kuat Rea dalam perebutan gelar juara.

Atau, nama Rabat masuk sejarah seperti Max Biaggi, mantan pembalap MotoGP yang sukses menggondol dua titel dunia WSBK pada 2010 dan 2012.

Pastinya, semua pertanyaan tentang Tito Rabat, terutama menyangkut performanya di World Superbike, baru akan dapat terjawab akhir 2021 nanti.

World Superbike (WSBK) Spanyol 2020

World Superbike (WSBK) Spanyol 2020

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Bos EAB Racing Sambut Bergabungnya Krummenacher
Artikel berikutnya Setelah Moto3, Davide Pizzoli Kembali ke WorldSSP 2021

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia