Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Yamaha Mulai Pikirkan Pengganti YZF-R6 di WSSP

Yamaha YZF-R6 menjadi penguasa World Supersport (WSSP) dalam beberapa tahun terakhir. Tetapi, peta kekuatan musim 2022 sepertinya akan berbeda.

Dominique Aegerter, Ten Kate Racing Yamaha

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Lima musim terakhir, Yamaha menyapu bersih gelar juara dunia pembalap WSSP dengan Yamaha YZF-R6. Namun, regulasi baru yang bakal mulai diterapkan mulai musim 2022 diprediksi bisa menggoyahkan hegemoni Yamaha di WSSP sejak 2017.

Di WSSP 2021 lalu saja, Yamaha mampu menempatkan pembalapnya di empat besar atas nama Dominique Aegerter, Steven Odendaal, Manuel Gonzalez, dan Jules Cluzel.

Namun begitu, seperti diketahui, pasar motor bermesin 600cc terus menurun dalam beberapa tahun terakhir. Pasar saat ini dijejali motor-motor 400cc sebagai entry level atau langsung ke 1.000cc atau lebih.

Promotor pun melihat kecenderungan pasar dan pengembangan yang dilakukan pabrikan dalam beberapa tahun terakhir. Pasalnya, baik World Superbike (WSBK) maupun WSSP menggunakan motor-motor produksi massal.  

Baca Juga:

Di WSBK, mundurnya Aprilia – karena varian terbaru mereka, RSV4, tidak memenuhi regulasi – bisa menjadi contoh. Masifnya perkembangan di WSSP juga dipengaruhi fenomena pasar sepeda motor ini.

Di kelas menengah, Yamaha mendominasi lewat R6-nya sejak 2017. Pabrikan lain seperti Ducati, BMW, Honda, atau Suzuki, terlihat tidak serius mengembangkan motor untuk WSSP karena pasar yang terus menurun.

Data menyebut, saat ini di Eropa hanya Yamaha yang menawarkan motor 600cc untuk dipakai di lintasan balap.

Itulah mengapa mulai WSSP 2022, motor-motor dengan kapasitas mesin yang lebih besar diizinkan turun. Sebut saja Ducati 955 V2, MV Agusta F3 800, dan Triumph Street Triple 765 RS. Suzuki bahkan bisa menurunkan GSX-R750 terbaru untuk WSSP tahun depan.

Beragam konsep plus formula yang rumit seperti yang sudah diterapkan di WSSP 300 dan WSBK, saat ini coba diterapkan di WSSP. Dalam hal ini, Yamaha R6 menjadi acuan.

Kendati begitu, Yamaha mulai khawatir dengan regulasi baru ini R6 bakal inferior dibanding pabrikan-pabrikan lain yang menurunkan motor berkapasitas mesin lebih besar.

Masalah pabrikan pabrikan berlogo tiga garpu tala itu muncul karena varian yang mereka saat ini tidak ada yang mendekati Yamaha R6. Desain Yamaha YZF-R7 tidak begitu sporti. Mesin dua silindernya yang berkapasitas 689cc juga hanya mampu menyemburkan 73 hp.

Itulah sebabnya sudah lama beredar rumor bila Yamaha bakal melebarkan pasar seri R mereka. Kabar ini kian mendekati kenyataan saat Yamaha mendaftarkan nama YZF-R8 dan YZF-R9 ke pasar Jepang.

Dengan memakai basis mesin Yamaha MT-09, Yamaha YZF-R9 akan mengusung mesin tiga silinder 890cc dan mampu menyemburkan tenaga hingga 120 hp.

Dengan spesifikasi mesin seperti itu, Yamaha – jika jadi menurunkan R9 – berharap bisa menyaingi Ducati 955 V2, MV Agusta F3 800, Triumph Street Triple 765 RS atau Suzuki GSX-R750 di WSSP tahun depan.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Garrett Gerloff Bandingkan Sensasi Naik Motor MotoGP dan WSBK
Artikel berikutnya EAB Racing Team Turunkan Glenn van Straalen di WSSP 2022

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia