Meski rajai balapan, Rheza rupanya perlu adaptasi
Keluar sebagai pemenang, Rheza Danica mengungkapkan kesulitannya sebelum Race 1 kelas AP250 pada ARRC Sentul. Salah satunya menemukan feeling di Sirkuit Sentul.
Rheza Danica, Astra Honda Racing Team
Scherazade Mulia Saraswati
Bagi sebagian besar pembalap Indonesia, trek sepanjang 3,9 km itu bukanlah lintasan yang asing. Karenanya tak heran jika balapan kandang dihelat di Sentul, mereka mampu tampil begitu maksimal, bahkan sampai menyapu bersih podium.
Namun rupanya hal ini tidak berlaku untuk Rheza. Dalam dua kali penampilannya di ARRC Sentul – dihitung sejak debut AP250 pada 2017 – sang pembalap mencetak hasil terbaik finis kedua musim lalu. Barulah saat Sabtu (13/10), The Silent Boy berhasil mengemas kemenangan.
“Alhamdullilah bisa dapat posisi pertama saat Race 1. Walaupun sempat kesulitan dalam tiga sesi latihan, ada masalah, kemudian belum maksimal, tapi pada kualifikasi bisa meningkat dan catatan waktu juga membaik cukup banyak. Sehingga saya bisa grid kedua untuk Race 1,” tuturnya usai balapan.
Ditanya apa kesulitan yang dialami saat menjalani Free Practice pada Jumat (12/10), Rheza menjawab: “Kalau dari kemarin karena saya masih memerlukan adaptasi. Ini kedua kalinya saya balapan di Sentul. Sebelumnya saya menggantikan Mario (Suryo Aji) di seri pertama IRS. Jadi, feeling saya sedikit kurang. Tapi Alhamdullilah bisa tambah bagus.”
Pembalap asal Yogyakarta itu merebut podium tertinggi setelah menaklukkan rekan setim Awhin Sanjaya. Keduanya terlibat pertarungan sengit hingga lap terakhir, dengan diiringi beberapa kali pergantian posisi terdepan. Rheza sendiri mengaku, ia juga melakukan kesalahan.
“Mungkin start yang kurang bagus. Tadi sempat jumping kemudian turun ke posisi keempat. Tapi (saya) bisa memperbaiki posisi. Dan jumping itu mungkin karena (saya) kehilangan fokus. Dari segi gaya balap, saya juga akan diskusi dengan tim,” terangnya.
Mengenai strategi khusus di balik kemenangannya, ia mengatakan tidak ada. “Semua pembalap Sentul sudah hapal sektor-sektor penting, titik-titik yang perlu dimaksimalkan,” tukasnya.
“Jadi, sebenarnya ingin maksimal untuk mencoba membuat gap, tapi tidak bisa. Awhin (Sanjaya) juga sangat kuat saat balapan. Tapi saya senang bisa membuat gap dengan Awhin dari pembalap lainnya,” imbuh Rheza.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments