Anderson: Ajak semuanya menikmati motorsport
Anderson Tanoto, pengusaha tanah air sekaligus pembalap GT4 Audi R8 LMS Cup, punya pandangan soal motorsport, dunia yang ia kenal sejak ronde Nurburgring, Mei 2018.
Foto oleh: Audi Communications Motorsport
Begitu melihat nama belakangnya, pikiran kita mungkin langsung tersirat pada salah satu yayasan kelas kakap tanah air. Ya, Anderson merupakan keturunan keluarga filantropi yang fokus menanggulangi kemiskinan dan meningkatkan pendidikan Tanah Air.
Sama seperti kompatriotnya kelas GT3, Andrew Haryanto, telah satu dekade ia menjalani renjana (passion) bidang otomotif dan balapan.
Lulusan Wharton Business School, Amerika Serikat tersebut membeli BMW M3 saat masih duduk di bangku kuliah. Meski berasal dari keluarga berada, ia mengaku harus bekerja paruh waktu untuk memenuhi kebutuhan hobinya.
“Saya ketagihan ikutan track days (event menjajal sirkuit oleh kalangan umum). Butuh biaya US$300-400 (Sekitar Rp. 3-4 Juta, kurs 2008), serta satu set ban, dengan harga mencapai US$ 1.600 (Sekitar Rp. 16 Juta, kurs tahun yang sama). Saya tidak punya uang waktu itu,” ungkap Anderson lewat blog Audi Motorsport.
“Saya ini tipe orang yang sekali suka sesuatu, bakal fokus untuk mendalaminya. Setelah membeli mobil, saya langsung cari-cari informasi di komunitas online untuk menemukan potensi tunggangan.
“Saya jadi tahu cara mengganti kampas rem, melakukan segala sesuatunya sendiri. Begitulah seharusnya cara membangun passion. Anda harus mengorbankan berbagai hal untuk meraih cita-cita.”
Beranjak dari pengalamannya selama kuliah, Anderson perlahan-lahan melihat potensi berbagai balap profesional sebelum menjatuhkan pilihan kepada Audi R8 LMS Cup kelas GT4.
Ia mengaku puas dengan debutnya di balapan GT4 Audi, meski gagal finis pada balapan 1 ronde Nurburgring.
“Sangat senang bisa berkompetisi di kelas terbuka. Kelas ini juga hadir di GT4 Eropa dan Blancpain GT Series Asia. Audi R8 LMS GT4. [Mobil ini] nyaman dikendalikan.”
Anderson merasakan perbedaan dibanding saat berada di tengah-tengah gelaran GP Monako. Ia bisa sejenak mengesampingkan hal lain dan fokus pada balapan.
“Sejak tiba di Nurburgring, saya bisa sejenak melepas berbagai hal di dunia, lalu fokus di motorsport,” ungkapnya.
“Lebih dari 200.000 orang hadir menonton [di Nurburgring]. Meskipun F1 GP Monako cukup spesial saat saya menghadirinya, suasananya tidak seperti di sini, penuh dengan semangat.”
Motorsport untuk semua
Ada satu pengalaman menarik tatkala Anderson melihat ketertarikan anak kecil terhadap mobil balap #89 miliknya pada balapan akhir pekan di trek BMW. Ia tak ragu untuk mempersilakan bocah tersebut untuk masuk ke dalam kokpit.
“Ada ayah beserta anaknya minta izin untuk melihat Audi R8 LMS GT4 kami. Saya pun mempersilakan sang anak naik sambil foto-foto."
Menurutnya, motorsport harus bisa dinikmati setiap kalangan. Akan semakin baik bila setiap fans bisa sedekat mungkin dengan olahraga balap.
“Motorsport harus bersifat inklusif, wajib bisa dinikmati banyak orang, Saya tidak percaya segala hal berbau eksklusif!” Tegasnya.
Kini, Anderson memimpin klasemen GT4 hingga ronde keenam di Ningbo, Tiongkok, 1 dan 2 September.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments