Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Infiniti Prototype 9, mobil balap listrik bergaya retro

Memadukan desain retro dan teknologi motor listrik, apakah Prototype 9 menandai ketertarikan Infiniti kembali ke trek? Formula E, mungkin?

Infiniti Prototype 9

Infiniti Prototype 9

Infiniti Prototype 9
Infiniti Prototype 9
INFINITI retro prototype
Infiniti Prototype 9

Sejak pisah dengan Red Bull Racing, nama Infiniti seperti hilang dari dunia balap. Praktis tidak ada seri diikuti sayap mewah Nissan. Apakah kemunculan Infiniti Prototype 9 menunjukkan ketertarikan Infiniti kembali ke panasnya suhu kompetisi?

Akan diperkenalkan ke hadapan publik Pebble Beach Concours d’Elegance (20/8), Prototype 9 merupakan paduan antara karya seni artistik desain mobil balap 1940-an dengan teknologi motor listrik.

“Ide berawal dari diskusi seperti apakah sosok dibuat Infiniti jika membuat mobil balap pada era 1940-an?” jelas Alfonso Albaisa dari Global Design Infiniti. “Seperti apakah sosok open wheeler Infiniti berlaga di trek legendaris Jepang seperti Tamagawa Speedway?”

Proyek dimulai dari selembar sketsa berupa mobil sleek terinspirasi dunia penerbangan. Dilanjutkan imbuhan elemen desain dari sejumlah desainer Infiniti Design Studio di Atsugi, Jepang.

Kolaborasi dilanjutkan ke seluruh again Nissan Motor Corporation. Sebuah proposal disajikan, melengkapi mobil dengan powertrain elektrik generasi berikut. Menjadikan Prototype 9 sebagai Infiniti pertama dilengkapi powertrain berupa motor 148 dk dan baterai lithium 30 kWh.

Performa akselerasi 0-100 km/jam dalam 5,5 detik dan kecepatan 170 km/jam. Waktu pemakaian sekitar 20 menit dengan penggunaan ekstrem di trek.

Nama Prototype 9 mengacu pada angka ini dibaca sebagai kyuu dalam bahasa Jepang. Seirama dengan sistem penamaan baru Infiniti mengadopsi huruf Q.

Melihat bentuk sebagai single seater dan kehadiran motor listrik, saya pun tidak tahan untuk tak mengaitkannya dengan Formula E. Popularitas balap satu ini memang sedang meraih momentum tertingginya. Dan sebagai penjual mobil listri nomor satu di dunia, sudah selayaknya grup Nissan ikut berpartisipasi di Formula E.

Apalagi Nissan pernah menghadirkan sejumlah konsep mobil balap listrik. Mulai dari LEAF Nismo RC yang tidak pernah turun balap. Hingga ZEOD RC pernah tampil di Le Mans 2014 dan berhasil meraih prestasi sebagai mobil melakukan satu putaran penuh dengan tenaga listrik. 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Todt: Keselamatan bukanlah keistimewaan, namun hak setiap orang
Artikel berikutnya Mercedes-AMG Project ONE: Formula 1 untuk jalan raya

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia