Finis keempat, David Tjiptobiantoro: Saya tidak tidur seharian

David merupakan pembalap stint (periode) terakhir dari timnya. Ia berhasil mengantar Ferrari 488 GT3 #75 ke garis finis, dengan raihan posisi keempat kelas AM Cup, serta peringkat ke-36 dari total 63 kompetitor.

Pembalap lain di T2 Motorsport adalah Gregory Teo, Christian Colombo, dan Matteo Cressoni. Teo dan Colombo menjadi rekan tetap David saat berlaga di Blancpain GT Series Asia, sedangkan Cressoni merupakan pembalap Ferrari dengan pengalaman FIA World Endurance Championship dan Le Mans 24 Jam.

Berbicara kepada Motorsport.com Indonesia, David mengaku target utamanya adalah membawa pulang mobil 488 GT3 hingga garis finis. Baginya, bisa menyelesaikan balapan merupakan sebuah kemenangan.

Sempat terjadi beberapa kali masalah saat balapan, termasuk melintir dan kerusakan girboks.

“Tujuan utama kami adalah bertahan hingga balapan berakhir,” ungkap David. “Bagi saya, itu sudah merupakan kemenangan.

“Kami sempat mengalami beberapa kali masalah. Saya sempat melintir. Tapi, saya masih mampu lanjut balapan. Masalah girboks dialami Matteo Cressoni saat nyetir. Beruntung, tim mampu memperbaikinya sembari balapan.

“Mobil sempat sekali masuk garasi buat ganti rem cakram. Pergantian tersebut makan waktu 4-5 menit.”

Salah satu tantangan berat yang dilakoni David dan timnya adalah tetap terjaga selama 24 jam. Karena situasi penuh dengan ketegangan, mereka tidak bisa tidur sepanjang balapan.

“Meski bisa istirahat di area hospitality, kami semua tidak tidur,” aku David. “Ditambah dengan situasi penuh ketegangan, konsentrasi saat balapan menjadi tantangan tersendiri.”

Selepas balap 24 Jam di Spa-Francorchamps, David dan T2 Motorsport ingin fokus untuk evaluasi sekaligus menentukan rencana berikutnya.

“Belum sempat diskusi lebih lanjut sih. Kami harus kumpul dengan tim lebih dulu,” pungkasnya.