Gerry-Dimas panaskan Trial Game Asphalt Malang

Dalam hitungan hari, ajang balap Supermoto bergengsi, Trial Game Asphalt, akan menggelar putaran terakhirnya pada 14 – 15 Desember mendatang di Sirkuit Stadion Kanjuruhan, Malang.

Atmosfir balapan dipastikan akan semakin panas dengan hadirnya beberapa rider Supermoto kelas dunia. Nama-nama tenar seperti Lewis Cornish (Inggris), Germain Vincenot (Prancis), dan Jan Deteinbach akan meramaikan persaingan kelas 450 International Championship, ketiganya akan bergabung dengan 76RIDER.

“Final Trial Game Asphalt di Malang akan menjadi ajang perang bintang pembalap supermoto Indonesia maupun dunia,” papar Mario CSP, perwakilan dari pihak sponsor, Djarum 76.

“Kami berharap hadirnya mereka dapat menyajikan persaingan kompetitif dan sehat antara pembalap Indonesia dan pembalap kelas dunia. Ini salah satu upaya kami mengangkat Trial Game Asphalt sebagai barometer extreme sports di Tanah Air.”

Gerry Salim, Dimas Ekky, Jan Deitenbach, Lewish Cornish dan Germain Vincenot

Foto oleh: Scherazade Mulia Saraswati

Akan bertarung melawan pembalap Indonesia, Cornish sudah tak sabar untuk segera beraksi dan menyapa penggemar di Kanjuruhan.

“Saya sangat bersemangat dan tidak sabar untuk tampil di Trial Game Asphalt Malang. Saya sudah bilang ke Jan dan Germain, kalau kita akan sangat menikmati jalannya race nanti. Ini pasti akan luar biasa,” papar Lewis, sang juara FIM Asia Supermoto 2017.

Line-up 76RIDER semakin lengkap dengan hadirnya Dimas serta Gerry, meski keduanya mengaku minim persiapan. Mereka baru sampai Indonesia setelah satu tahun menetap di Eropa.

 “Saya belum ada persiapan sama sekali, karena saya baru minggu kemarin tiba di Jakarta,” ungkap Gerry, yang akan mengikuti empat kelas, yaitu trail 175 dan 250 open, FFA 250 dan FFA 450 International.

“Saya masih harus latihan dengan road race, motor saya di Sentul kemarin. Untuk Trial Game Asphalt Malang besok, saya akan menyiapkannya di sirkuit nanti."

Khusus untuk Dimas, ia akan memanfaatkan Trial Game Asphalt ini sebagai ajang latihan jelang musim penuh pertamanya di Moto2, 2019 mendatang.

“Saya mengikuti ini untuk persiapan tahun depan, sekalian race, sekalian juga bisa bertanding melawan rider internasional Supermoto, itung-itung nambah jam terbang saya di atas Supermoto melawan mereka, dan intinya saya tetap berlatih di atas motor,” tukas pembalap berjuluk Red Forehead itu.