Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Special feature

Kepala Mekanik AHRT Beri Tips Cara Rawat Motor Balap

Chief Mechanic Astra Honda Racing Team (AHRT) I Made Yoga Widnyana menjelaskan perawatan motor balap. Hal tersebut dilakukan agar motor selalu berada dalam kondisi prima saat dipakai balapan.

Rheza Danica Ahrens, Astra Honda Racing Team

Foto oleh: Astra Honda Racing Team

Pria yang akrab disapa Yoga itu mengatakan perawatan motor harian dan motor balap pada dasarnya hampir sama. Satu hal yang perlu diperhatikan adalah beban kerja dan jarak tempuh motor tersebut.

Motor balap yang berbasis dari produksi massal, akan memiliki beban kerja lebih berat, meski tak digunakan sehari-hari.

Yoga mengatakan setiap mekanik harus pandai menilai kinerja motor di trek untuk mengetahui apakah ada sesuatu yang salah atau tidak pada motor pembalapnya.

“Semua motor balap, bahkan yang dikembangkan dari motor produksi massal, harus menanggung beban kerja jauh lebih tinggi ketimbang motor harian,” kata Yoga.

“Beban kerja ini sangat mempengaruhi usia pakai berbagai suku cadang. Ini yang wajib diketahui sebagai dasar melakukan perawatan.”

AHRT merupakan tim asal Indonesia yang turun dalam beberapa ajang balap internasional dan salah satunya, ARRC. Mereka menggunakan Honda CBR250RR untuk turun di kelas AP250.

Dalam ajang tersebut, Yoga tak pernah berhenti melihat usia pakai rantai motor, yang mana sudah tidak baik digunakan setelah 650 km. Bukan hanya itu, semua hal penting seperti mesin, oli dan beberapa komponen penting dicatat dengan detail usia pakainya.

Cuaca di Indonesia yang panas juga memberi tantangan kepada setiap mekanik untuk membuat mesin motor berada dalam suhu yang sesuai, antara 70-85 derajat celcius.

Hal itu sangat penting, jika mesin terlalu panas maka akan berisiko terjadi kerusakan mesin seperti yang kerap terjadi pada pembalap Pramac Racing, Jack Miller, di Le Mans. Sebaliknya, mesin juga tak akan bekerja maksimal jika berada dalam suhu yang dingin.

Berdasarkan pengalaman, hal pertama yang diperhatikan oleh Yoga adalah membersihkan seluruh bagian motor.

Mesin Honda AHRT, Astra Honda Racing Team

Mesin Honda AHRT, Astra Honda Racing Team

Foto oleh: Astra Honda Racing Team

Sebelum balapan, membersihkan seluruh bagian motor menjadi sebuah keajiban. Semua komponen bodi dicek kemudian dicuci hingga bersih dan dikeringkan. Hal ini memudahkan mekanik untuk melihat apakah ada perangkat yang rusak atau perlu diganti.

“Alasan membersihkan motor balap, selain menjaga estetika, adalah mencegah kotoran atau debris masuk ke bagian vital motor,” ujar Yoga. “Misalnya intake mesin, knalpot, rem depan-belakang, dan lainnya. Benda asing yang masuk dapat merusak atau mengurangi performa keseluruhan dari motor balap.”

Mechanics, Astra Honda Racing Team

Mechanics, Astra Honda Racing Team

Foto oleh: Astra Honda Racing Team

Selain membersihkan bodi dan sasis motor, mesin juga dilakukan pengecekan dan pembersihan. Ini dilakukan agar mesin dalam kondisi baik dan siap digunakan untuk balapan.

Pandemi Covid-19 sempat menunda ajang balap dan itu membuat motor-motor balap di simpan dalam waktu yang cukup lama. Hal itu mewajibkan mekanik dan pemilik tim untuk menjaga komponen-komponen krusial saat motor balap lama didiamkan.

Pertama adalah baterai yang biasanya memiliki fungsi discharge agar tidak merusak motor ketika disimpan terlalu lama. Namun, ada baiknya baterai dilepas dari motor dan dilakukan pengisian ulang sebelum disimpan.

Lalu ada air radiator. Pada regulasi balap, radiator harus disisi air dan tidak boleh diisi dengan cairan coolant yang dijual di pasaran atau cairan bawaan pabrik.

Air yang belum dimurnikan biasanya mengandung mineral dan logam, yang jika disimpan dalam waktu lama akan menimbulkan korosi dan karat. Untuk itu, radiator motor balap harus dikuras sebelum disimpan dalam waktu lama.

Begitu juga dengan Bensin yang harus dikuras sebelum disimpan dalam waktu lama untuk mencegah teroksidasi atau terpapar udara luar maupun zat kontaminan lain. Bensin yang teroksidasi akan menyebabkan pembakaran tak sempurna.

Dalam beberapa kasus, bensin yang sudah teroksidasi dapat menyumbat lubang injektor yang mengakibatkan mesin motor tak dapat menyala.

Pelumas mesin atau oli adalah hal yang sangat penting di kendaraan bermotor karena itu membuat semua komponen di dalam mesin bekerja dengan maksimal. Tetapi, jika motor disimpan terlalu lama, maka oli bisa mengental dan mengendap.

AHRT selalu mengganti oli Honda CBR250RR dengan spesifikasi khusus setiap 500 km. Oli juga harus dikuras jika ada serpihan logam pada oil pan. Hal ini dilakukan untuk mencegah kerusakan yang diakibatkan oleh sirkulasi oli yang sudah terkontaminasi.

Chief Mechanic I Made Yoga Widnyana, Astra Honda Racing Team

Chief Mechanic I Made Yoga Widnyana, Astra Honda Racing Team

Foto oleh: Astra Honda Racing Team

“Tersumbatnya saluran oli oleh serpihan logam yang berdimensi besar, dapat berakibat adanya gesekan komponen mesin dengan serpihan logam,” kata Yoga.

“Jika kontaminasi oli dinilai sudah terlalu parah, mesin tersebut diganti dengan mesin cadangan karena berpotensi besar mengalami kerusakan jika dipaksa digunakan balapan.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Mario Suryo Aji Masuk Daftar Pembalap Red Bull Rookies Cup 2021
Artikel berikutnya Legasi Troy Bayliss dalam Balap Motor Bakal Berlanjut

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia