Ban Bisa Pengaruhi Hasil Kelas Motor Reli Dakar
Persaingan pada paruh kedua Reli Dakar 2021 masih terbuka. Namun, dari delapan etape yang sudah digelar, minimal satu pereli top Honda dan KTM mengalami kerusakan ban.
Foto oleh: KTM Images
Kategori sepeda motor di Reli Dakar 2021 benar-benar menyuguhkan persaingan terbuka. Empat pereli mampu memenangi delapan etape (termasuk satu prolog). Namun, tujuh pembalap silih berganti memimpin klasemen.
Empat pereli Monster Energy Honda Team 2021, yakni juara bertahan Ricky Brabec, Joan Barreda Bort, Kevin Benavides, dan Jose Ignacio Cornejo Florimo, masing-masing sempat memimpin usai etape prolog, 2, 5, dan 7.
Kampiun Reli Dakar 2016 dan 2019, Toby Price (Red Bull KTM Factory Team), memimpin usai etape 1 dan 6.
Sementara, Skyler Howes (Bas Dakar KTM Racing Team) dan Xavier De Soultrait (HT Rally Raid Husqvarna Racing) sempat memimpin klasemen motor setelah etape 3 dan 4.
Delapan pereli teratas hanya dipisahkan waktu kurang dari delapan menit. Honda masih menempatkan empat perelinya untuk bersaing gelar, yakni Cornejo (P1), Benavides (P5), Barreda Bort (P6), dan Brabec (P8).
Tim pabrikan KTM masih konsisten menempatkan Price (P2) dan Sam Sunderland (P3), kampiun Rei Dakar 2017, di tiga besar. Adapun dua pereli tim privat, De Soultrait (P4) dan Howes (P7), bisa saja membuat kejutan.
Pembatasan penggunaan maksimal enam ban belakang diyakini bisa menjadi penentu persaingan perebutan gelar di kategori sepeda motor Reli Dakar 2021 ini. Pembatasan ini sejatinya dimaksudkan agar para pereli berpikir ulang jika memacu motor terlalu cepat.
Ban belakang yang dibatasi adalah ban luar. Sementara, bagian inner mousse – bahan semacam busa yang mengembang otomatis di dalam ban untuk menambal jika terjadi kebocoran – bisa diganti kapan saja.
Faktanya, ban luarlah yang sering rusak di reli sekeras Dakar. Pada etape 7 yang berlangsung Minggu (10/1/2021), bagian pertama dari etape maraton, Price dan Barreda mengalami kerusakan ban cukup parah.
Ban belakang motor Price, KTM 450 Factory, terlihat tidak mampu lagi melekat optimal di velg. Di bivak, pereli asal Australia itu harus mengikatnya dengan menggunakan pengikat dari besi (clamp).
Sesuai aturan, dalam etape maraton, para pereli tidak bisa mendapatkan bantuan dari tim. Setelah finis, semua pereli harus memperbaiki sendiri motor atau kendaraan mereka di bivak masing-masing untuk persiapan balapan di etape berikutnya.
Setelah etape 6, Joan Barreda sudah menggunakan separuh dari jatah maksimal ban belakang. Praktis, lomba etape 7 lalu memang benar-benar membuatnya harus memperhatikan kondisi ban belakang Honda CRF 450 Rally.
“Ban belakang mengalami kerusakan kecil memang. Saya sudah memeriksanya dan sejauh ini tidak terlalu bermasalah. Saya berharap ban ini masih bisa digunakan untuk bagian kedua etape maraton,” ucap pereli asal Spanyol itu.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments