Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Masalah Ban, Al-Attiyah Ragu Bisa Menangi Dakar 2021

Nasser Al-Attiyah semakin mendekati Stephane Peterhansel usai memenangi Etape 11 dengan keunggulan 1 menit 56 detik. Tapi, ia tak yakin bisa memenangi Reli Dakar 2021.

#301 Toyota Gazoo Racing: Nasser Al-Attiyah, Matthieu Baumel

#301 Toyota Gazoo Racing: Nasser Al-Attiyah, Matthieu Baumel

Maciej Niechwiadowicz

Pembalap Toyota Gazoo Racing, Al-Attiyah, tak puas meski telah memenangi Etape 11 karena memiliki masalah pada ban sepanjang perlombaan.

Hal tersebut membuatnya ragu bisa menyusul waktu Peterhansel yang saat ini memimpin secara keseluruhan dengan keunggulan 15 menit 5 detik.

Pria asal Abu Dhabi itu mengatakan situasi saat ini hampir sama dengan tahun lalu, di mana ia gagal mengangkat trofi karena ban yang bermasalah di etape-etape terakhir.

Namun, Al-Attiyah menegaskan dirinya bakal bekerja keras untuk bisa memaksimalkan poeluangnya menjadi pemenang Reli Dakar 2021.

“Reli kali ini tak mudah. Saya tidak ingin mengatakan apa pun, tapi saya senang di Etape 11 tak memiliki masalah teknis pada mobil. Namun, ini sangat mirip dengan tahun lalu, di mana kami benar-benar kesulitan dengan ban,” kata Al-Attiyah kepada Dakar.com.

“Saya berharap tahun depan aturannya akan lebih baik bagi semua orang. Memang masih ada satu hari tersisa, tapi masalah pada ban di tahun ini terlalu banyak. Saya mengalami 16 kali pecah ban.”

Pada awal Dakar 2021, Nasser Al-Attiyah yakin dirinya bisa mengangkat trofi karena peningkatan besar yang dilakukan Toyota pada mobilnya, Hilux 4x4.

“Saya yakin waktu satu setengah menit yang terbuang karena pecah ban bisa mengubah banyak hal,” ujar Al-Attiyah.

“Tapi, saya senang karena bisa meraih kemenangan dan kami sangat bangga. Kami akan melihat apa yang akan terjadi selanjutnya.”

Baca Juga:

Pembalap X-raid Mini, Peterhansel, yang gagal meraih kemenangan di Etape 11 mengaku kesal karena mengalami pecah ban. Ia yakin jika hal tersebut terus terjadi, dirinya bisa saja disalip oleh Al-Attiyah dalam hasil secara keseluruhan.

“Hari ini benar-benar sulit, karena navigasi tidak mudah di baca dan kami mengalami dua kali pecah ban. Saya tak menyangka ada batu besar di tengah-tengah gurun pasir, jadi kami tak bisa menghindarinya,” kata Peterhansel.

“Kami sempat khawatir ada beberapa komponen pada casis mengalami kerusakan, tapi untungnya tidak terjadi kerusakan serius.

“Dakar 2021 menyisakan satu hari, mari kita silangkan jari dan berharap kami bisa menjadi pemenang di tahun ini.”

Juara bertahan Reli Dakar, Carlos Sainz, tak memiliki peluang besar selain mengakhiri balapan tahun ini di urutan tiga besar secara keseluruhan.

Sama seperti rekan setimnya, Peterhansel, Sainz mengalami masalah pada ban di Etape 11 dan membuatnya gagal menjadi yang tercepat.

“Ada kabel yang melintang, dan saya tidak melihatnya. Saya melaju dengan cepat, melewati kabel itu dan merusak seluruh atap. Sekali lagi, itu adalah balapan yang sulit, dengan dua pecah ban, dan navigasi yang sulit dibaca,” kata Sainz.

“Kami harus menyelesaikan balapan tanpa ban cadangan, jadi kami harus melaju lebih lambat. Kami mengalami semua masalah, tapi kami sudah mendekati akhir.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Dakar: Pimpin Etape 11, Al Attiyah Belum Mampu Goyahkan Peterhansel
Artikel berikutnya Etape 11 Dakar: Shibalov Menang, Sotnikov Hampir Pasti Juara

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia