Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

ASO Bantah Sengaja Bikin Bingung Peserta Reli Dakar

Direktur Reli Dakar, David Castera, merespons kritik peserta yang menyebut buku panduan lomba tahun ini sengaja dibuat untuk mempersulit para pereli.

#302 X-Raid Mini JCW Team: Stéphane Peterhansel, Edouard Boulanger

X-raid

Sejumlah pereli top di Reli Dakar 2021 frustrasi dengan navigasi di beberapa etape awal. Usai etape 5, juara bertahan kategori mobil, Carlos Sainz Sr, dengan kesal menyebut Reli Dakar kali ini lebih mirip gymkhana (ajang drift) ketimbang reli.

Sebastien Loeb juga mendukung opini Sainz dengan menyebut Reli Dakar 2021 tidak lebih dari “balapan untuk para navigator”. Artinya, pereli yang membuat sedikit kesalahan navigasi akan mendapatkan keuntungan dibanding musim lalu. Navigasi akan menentukan hasil lomba.

Setelah sempat dicoba pada Reli Dakar pertama di Arab Saudi, tahun lalu, roadbooks kali ini diberikan ke peserta hanya 15 menit sebelum start di setiap etape. Itu berarti para kru (pereli dan navigator) tidak bisa mempelajarinya untuk membuat catatan tambahan.

Sebagai konsekuensi diberikan hanya 15 menit sebelum start, penyelenggara, dalam hal ini Amaury Sport Organsation (ASO), membuat roadbook Reli Dakar 2021 lebih detail. Castera sebelumnya berharap para pereli mampu beradaptasi dengan tantangan baru ini.

“Filosofi roadbook sudah berubah dan ini butuh adaptasi. Tapi, tidak benar bila kami sengaja menyulitkan peserta lewat roadbook ini,” ucap Castera, mantan pereli kategori sepeda motor yang pernah finis podium.

Castera mengungkapkan, jika tidak membuat banyak kesalahan, Sainz mungkin tinggal memastikan untuk bermain aman di paruh kedua yang dimulai dengan etape 7, Minggu (10/1/2021).

Setelah etape 7, pereli X-Raid Mini JCW Team itu masih berada di peringkat ketiga. Sainz terpaut 41:06 menit dari rekan setimnya yang masih memimpin klasemen kategori mobil, Stephane Peterhansel.

Adapun posisi kedua masih ditempati Nasser Al-Attiyah. Pereli Tim Toyota Gazoo Racing itu tertinggal 07:53 menit dari Peterhansel.

Baca Juga:

Peterhansel, juara kategori mobil tujuh kali (2004, 2005, 2007, 2012, 2013, 2016, 2017), Sainz, jawara tiga kali (2010, 2018, 2020), dan Al-Attiyah yang juga kampiun tiga kali (2011, 2015, 2019) adalah pereli terkuat di Reli Dakar tahun ini.

“Sainz membuat kesalahan terlalu banyak. Jika tidak, ia akan bersaing lebih ketat melawan Al-Attiyah dan Peterhansel. Kini, pertanyaannya, siapa di antara Peterhansel dan Al-Attiyah yang akan membuat kesalahan,” ucap Castera menyoal lima etape tersisa.

ASO memang sempat diadang pandemi Covid-19 dalam mempersiapkan Reli Dakar 2021 ini. Castera menilai, edisi ke-43 ini seharusnya bisa menjadi tantangan baru bagi para pereli.

“Kami ingin mendesain rute yang bisa meningkatkan tantangan dan persaingan. Tahun lalu, rute kami terlalu cepat. Ide tahun ini adalah sedikit memperlambat kendaraan karena kami sangat ingin meningkatkan aspek keselamatan,” kata Castera.

“Jadi, kami merancang rute dengan medan yang lebih bervariasi sesuai yang bisa ditawarkan Arab Saudi: pegunungan berangin, bukit-bukit pasir, trek cepat, dan bukit berbatu yang terjal. Ini semua untuk memperlambat kecepatan peserta.”

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Etape 7 Dakar: Al Rajhi Petik Kemenangan
Artikel berikutnya Reli Dakar Berduka: Hubert Auriol Wafat

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia