Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Calon Juara Dakar 2021, Stephane Peterhansel Hati-hati

Dua hari sebelum berakhirnya Reli Dakar 2021, Stephane Peterhansel menguatkan posisinya di puncak klasemen pereli mobil. Dengan titel juara ke-14 hampir berada dalam genggamannya, ia tidak boleh ceroboh dalam sesi tersisa.

#302 X-Raid Mini JCW Team: Stéphane Peterhansel, Edouard Boulanger

#302 X-Raid Mini JCW Team: Stéphane Peterhansel, Edouard Boulanger

X-Raid Team

Pria Prancis tersebut berada di peringkat tertinggi dengan torehan 37 jam 33 detik 6 detik. Ia unggul 17 menit 1 detik dari Nasser Al-Attiyah.

Kendati demikian, Peterhansel merasa masih bisa kehilangan peluang tersebut. Tekanan pun lebih besar dirasakannya.

“Tekanan secara konstan, dari pagi hingga malam, Anda tahu Anda dapat kehilangan segalanya kapan pun. Ketika tahu bahwa kami punya stage bagus, kami mengatakan kepada diri sendiri bahwa sungguh memalukan kalau kalah di akhir kilometer. Jadi kami mencoba menerapkan sedikit lagi,” ujarnya.

“Tapi di sisi lain, kami tidak punya waktu untuk berpikir tentang navigasi. Ini adalah problem yang rumit, sejujurnya. Posisi terbaik tetap jadi pemimpin. Setelah itu, tekanan mungkin dirasakan orang yang harus kehilangan segalanya.

“Ketika Anda seorang pemimpin, Anda memiliki lebih banyak kerugian daripada saat Anda menjadi pemburu, tetapi saya masih lebih memilih posisi saya.”

Baca Juga:

Peterhansel finis di urutan ketiga pada etape ke-10, yang membentang antara Neom dan Al Ula. Ia mengeluhkan navigasi yang menyulitkan. Apalagi pria 55 tahun tersebut start pertama.

“Itu tidak sangat rumit dengan batu-batu, tapi navigasi dibuat untuk menyesatkan pembalap, karena mereka merupakan titik-titik artifisial untuk pergi ke kanan, ke kiri, melewati ngarai-ngarai,” ucapnya.

“Itu tidak mudah ketika meluncur. Kami tidak belok tapi masih ragu dan membuka jalur tidak mudah, rasanya  seperti membuang waktu terlalu banyak. Secara keseluruhan, itu etape bagus karena kami membuang waktu lebih sedikit dibandingkan Nasser, itu hal terpenting bagi kami.”

Sementara itu, pada etape ke-11, Kamis (14/1/2021), Al-Attiyah akan memulai lomba di depan Peterhansel. Pereli Qatar menilai hal itu akan membuat rivalnya sangat tertekan. Ia ingin mengambil kesempatan ketika mobil melewati bukit pasir.

“Navigasi tidak mudah tapi saya akan bahagia kalau menuntaskan etape tanpa masalah. Bagi saya, kunci Dakar besok, etape lebih kompleks tapi kami akan melakukan yang terbaik. Tidak ada strategi, kami hanya akan melanjutkan tampil dengan kecepatan bagus,” ucapnya.

“Tentu Stephane mengalami tekanan lebih besar karena dia pemimpin, tapi saya juga menghadapi itu. Kalau saya tidak mampu mengelola itu, saya akan finis di peringkat kedua.”

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Cuaca Buruk Bikin Etape 11 Dakar Dipangkas
Artikel berikutnya Nacho Cornejo: Rasanya seperti Ditabrak Kereta

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia