Dakar 2023: Sunderland KO, Bakal Ada Juara Baru Kategori Motor

Juara bertahan tersebut mengalami periode yang berat pada etape awal. Ia crash cukup berat saat tiba di kilometer 52 sehingga tak dapat mempertahankan mahkotanya tahun ini.

Seperti yang dilaporkan oleh organisasi secara langsung, “Ia jatuh di awal etape. Meskipun sadar dan mobilitasnya tidak terpengaruh, ia mengalami sakit punggung yang karena itu, ia dipindahkan ke rumah sakit terdekat dari Yanbu, sekira 1,5 jam perjalanan dari bivak Sea Camp.”

Ini bukan pertama kalinya pembalap GasGas tersebut harus angkat kaki secara prematur pada balapan terberat di dunia. Pada 2018, ia juga mengundurkan diri pada special stage keempat.

Juara bertahan akan kehilangan banyak posisi dalam pertarungan untuk kejuaraan dunia kedua berturut-turut, selain kehilangan kans mengulang prestasi teratas Dakar pada 15 Januari di Dammam.

Pastinya ini sangat mengecewakan bagi Sunderland karena ia menetapkan waktu terbaik di pos pemeriksaan pertama kilometer 37, dengan 22:10. Ia lebih cepat sekira 10 detik dari rider kedua yang lewat, Joan Barreda (Monster Energy JB Team). Gap yang sama dengan Pablo Quintanilla (Honda).

Namun, klasifikasi terbalik ketika berita itu pecah, menyebabkan Ricky Brabec mewarisi posisi istimewa itu di kilometer 88 dengan waktu 58:34. Pembalap Spanyol itu tetap di tempat kedua dan Cile di tempat ketiga.

Pemimpin Prolog, Toby Price berada di urutan kelima, meskipun pada garis finis di km 133 ia naik ke urutan keempat.

Klasemen bergerak saat mereka melewati titik kontrol, dengan duo Amerika yang dibentuk oleh Mason Klein dan Brabec sendiri mencapai puncak, sementara Barreda berada di urutan ketiga.