Dakar 2024: Al-Rajhi Keluar, Sainz Ambil Alih Puncak Klasemen

Al-Rajhi keluar dari perebutan titel ketika ia menabrak bukit pasir di awal etape krono 48 jam, dan mengalami kerusakan parah pada mobil Toyota Hilux-nya. 

Masalah yang dialami pereli asal Arab Saudi ini memberikan keuntungan bagi Sainz, yang telah menyalip Nasser Al-Attiyah pada dini hari, untuk merebut kembali pimpinan klasemen.

Etape krono 48 jam yang dimulai pada Kamis merupakan inovasi baru dari penyelenggara Dakar, ASO, dimana para pereli harus menyelesaikan jarak 549 km (diperpendek dari 579 km) dalam dua hari tanpa menerima bantuan dari tim mereka. 

Namun, alih-alih jadwal hanya dibagi menjadi dua hari berdasarkan jarak, para pembalap harus menempuh jarak sebanyak mungkin hingga pukul 16.00, sebelum berhenti di bivak berikutnya yang tersedia.

Dengan tujuh bivak yang tersebar di sepanjang ratusan kilometer, dan setiap pembalap berangkat ke etape pada waktu yang berbeda, itu berarti tidak semua orang berakhir di tempat pemberhentian yang sama untuk malam itu.

Meskipun Sainz hanya berhasil mencapai Bivouac D, ia masih menjadi pemimpin etape sementara dan pemuncak klasemen pada akhir hari, setelah menempuh 398 km pertama dengan catatan waktu 5 jam 22 menit.

Sainz ada pada posisi terdepan di Empty Quarter, salah satu gurun pasir terbesar di dunia, perlahan tapi pasti memperluas keunggulannya dari rombongan pengejar yang dipimpin oleh rekan setimnya, Stephane Peterhansel, dan Mattias Ekstrom.

Pada satu titik, keunggulan Sainz atas Ekstrom melebar hingga lebih dari lima menit, tetapi pembalap Swedia itu mampu memangkas jarak di bagian akhir dan berakhir terpaut 4m31 detik di Bivouac D.

Sementara Sainz dan Ekstrom merayakan skor 1-2 untuk Audi di pertengahan Etape 6, semuanya tidak berjalan mulus bagi pabrikan Jerman tersebut karena Peterhansel mengalami sejumlah masalah teknis yang membuatnya turun peringkat. Ia telah kehilangan waktu hampir dua jam saat mencapai Bivak B.

Itu berarti Sebastien Loeb dari Prodrive yang menyelesaikan tantangan di urutan ketiga, 5,19 detik di bawah Sainz, setelah penampilan yang kompetitif di mana ia tetap berada di posisi yang sama dengan para pemimpin klasemen.

Dengan keluarnya Al-Rajhi dari pertarungan, pereli Toyota terbaik di Etape 6 adalah wakil pabrikan Lucas Moraes yang menghuni P4, meskipun ia kehilangan waktu 19 menit di posisi terdepan sepanjang hari.

Secara mengejutkan, Eryk Goczal berada di urutan kelima di kelas Taurax Max T3 yang dikendarainya. Pereli asal Polandia ini bahkan berhasil mengalahkan mobil Prodrive yang dikendarai oleh sang juara bertahan, Nasser Al-Attiyah.

Foto oleh: Kumpulan Konten Red Bull

Toyota Gazoo Racing Toyota GR DKR Hilux #206: Lucas Moraes, Armand Monleon

Pembalap Qatar ini tidak ingin memimpin di depan dengan tidak adanya jalur yang ditinggalkan oleh para pembalap sepeda, yang mengikuti rute yang berbeda pada Kamis, dan kehilangan waktu delapan menit di 49 km pertama. Ia bahkan tidak berada di 40 besar pada etape ini.

Dengan hati-hati menavigasi jalan menuju rombongan, Al-Attiyah mampu naik ke posisi keenam di Bivak D, sebelum berhenti di titik pemberhentian berikutnya dalam etape ini.

Namun, ia kalah 24 menit dari saingan beratnya, Sainz, dan meninggalkannya dengan sebuah gunung yang harus didaki di bagian kedua etape pada Kamis.

Guerlain Chicherit dari Overdrive Toyota, yang juga berhasil mencapai Bivouac E, untuk sementara berada di posisi ketujuh di depan Senth Quintero yang mengendarai Toyota Hilux.

Di klasemen virtual keseluruhan, Sainz kini unggul 15 menit dari rekan setimnya, Ekstrom, meskipun perbandingan antara keduanya tidak adil karena mereka berhenti di bivak yang berbeda untuk malam itu.

Al-Attiyah berada di urutan ketiga secara keseluruhan, terpaut 15 menit dari Sainz, sementara rekan setimnya di Prodrive, Loeb, mengisi peringkat keempat.

Moraes kini menjadi wakil Toyota di urutan kelima, namun tertinggal lebih dari satu jam dari Audi yang dikemudikan Sainz. 

Klasifikasi sementara setelah Etape 6A (Bivak D):