Debut di Dakar, Lukas Lauda Pakai Livery McLaren F1 Ayahnya
Putra Niki Lauda, Lukas, berdebut di Reli Dakar tahun ini, dengan membawa warna merah-putih McLaren yang terkenal, yang digunakan mendiang legenda Formula 1 ini kala meraih gelar terakhir pada 1984.
Lukas Lauda akan berkompetisi di kelas T3 untuk kendaraan ringan, dengan mengendarai Can-Am Maverick XRS Turbo yang diikutsertakan oleh South Racing Team.
Can-Maverick #347 miliknya telah dicat dengan skema warna yang sama dengan McLaren MP4/2 milik Lauda sebagai penghormatan kepada ayahnya yang meninggal dunia pada 2019 di usia 70 tahun.
Selain mobil, Lukas Lauda juga telah mendesain helm yang sangat istimewa, dengan penggunaan warna merah dan putih yang mengingatkan pada iklan Marlboro pada masa itu.
"Menghormati seorang legenda. Lukas Lauda, putra Niki Lauda, akan membalap dengan tribut untuk ayahnya yang legendaris, dengan corak yang unik, yang mengingatkan kita pada skema warna McLaren yang ikonik pada mobil pemenang kejuaraan Formula 1 tahun 1984 milik Niki," demikian bunyi pernyataan dari South Racing Team.
Anak tertua dari empat bersaudara itu menghabiskan sebagian besar kariernya sebagai manajer olahraga, bahkan membantu saudaranya, Mathias, untuk menjadi pembalap. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, ia mencoba reli lintas alam, dengan mengikuti Kejuaraan Reli Dunia di Maroko pada 2022.
Penampilannya di Rally du Maroc pada 2023 menghasilkan posisi ke-13 yang menjanjikan dan menjadi persiapan yang ideal untuk tamasya pertamanya di Dakar.
"Saya sering mengendarai motorcross saat masih kecil dan saya telah mengendarai motor sepanjang hidup saya," jelas pereli dari tim South Racing ini. "Saya bekerja selama bertahun-tahun di bidang pemasaran olahraga dan mengorganisir balapan untuk saudara laki-laki saya dan orang lain.
“Saya belum pernah membalap, dan pada tahun 2022, Heinz Kinigadner mengundang saya ke Tunisia untuk mencoba Can-Am dan saya menyukainya.
"Saya membeli sebuah Can-Am bekas dari South Racing dan mulai membalap di beberapa balapan dengan co-driver saya Stefan (Henken). Heinz Kinigadner memperkenalkan saya pada Stefan dan kami menjadi tim yang baik.
"Bagi saya, Dakar selalu menjadi balapan dan petualangan yang paling penting. Saya telah menontonnya sejak saya masih kecil dan itu membuat saya terpesona, tujuan saya adalah untuk belajar banyak dan mencoba menjadi rookie terbaik".
Niki Lauda meraih gelar juara F1 1984 dalam perebutan gelar juara yang paling dekat dalam sejarah balap grand prix, saat ia mengalahkan rekan setimnya, Alain Prost, dengan selisih hanya setengah poin di akhir musim yang penuh gejolak.
Lauda, yang sebelumnya memenangi gelar juara pada 1975 dan 1977 untuk tim rival Ferrari, memenangi total lima balapan pada 1984 dan hanya sekali finis di luar podium dalam semua balapan yang ia selesaikan.
Dia akan menghabiskan satu tahun lagi di F1 bersama McLaren pada 1985 sebelum menggantungkan helmnya untuk fokus pada bidang lain, termasuk penerbangan.
Corak merah-putih yang ia kenakan selama tahun-tahun terakhirnya di F1 adalah salah satu skema warna yang paling dikenal di dunia motorsport, dan merupakan bagian dari kesepakatan sponsor utama McLaren dengan perusahaan rokok Marlboro.
Mobil-mobil McLaren terus menggunakan warna Marlboro yang terkenal hingga 1997, ketika tim menandatangani kontrak dengan produsen rokok lain, West.
Photo by: Motorsport Images
Niki Lauda, McLaren MP4-1B Ford
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Top Comments
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.