Eksklusif: Masa depan Reli Dakar terancam?
Direktur Dakar, Etienne Lavigne mengungkapkan ingin mengadakan Reli Dakar di tiga negara, meski belum ada kepastian mengenai terselenggaranya balapan 2020.
Foto oleh: Honda Racing
Dakar 2019 hanya berlangsung di Peru setelah Chili, Ekuador, dan Bolivia gagal menemui kata sepakat dengan penyelenggara ASO pertengahan 2018.
Pemerintah Peru sendiri sempat ragu pada Juni 2018 sebelum akhirnya tetap menyelenggarakan reli legendaris yang mengambil nama Ibukota Senegal tersebut.
ASO kini dihadapkan dengan tantangan menentukan rute untuk event 2020, salah satu pilihannya adalah kembali ke Afrika. Lavigne menilai Reli Dakar masih akan tetap diadakan untuk beberapa tahun mendatang, dengan target kembali hadir di tiga negara.
“Sayangnya saya tidak bisa memprediksi masa depan Dakar saat ini,” ujarnya kepada Motorsport.com. “Saya tak bisa mengomunikasikan hal-hal yang saya tidak tahu, itu tidak baik. Saya ingin bilang kami akan mengadakan event 2020, tapi saya tidak bisa.
“Merancang event seperti ini, dengan format sama atau lebih panjang, selalu membuat pusing bila Anda hanya punya waktu sedikit. Andai saya harus membuat Dakar setiap tahun hanya dalam waktu enam bulan, lebih baik saya mundur, karena tekanannya luar biasa.
“Bagi saya, [format] ideal adalah musim 2018, melalui tiga negara, tiga tipe geografi, stage berbeda. Saya ingin mempunyai cocktail seperti ini dengan beberapa bahan, karena kami bisa membuat kejutan lebih bagi para pembalap,” tandasnya.
Saat ditanya apakah digelar di Afrika atau Amerika Selatan, Lavigne berkomentar, “Sangat sulit [untuk bilang] karena situasi [Amerika Selatan] telah banyak berubah menjadi buruk beberapa tahun belakangan.
“Hingga 2016/2017, ada harapan dari beberapa negara untuk menggelar event dan hari ini ada kondisi keuangan di Argentina, Chili, dan Peru yang membuat sulit menebak arah dari para pemimpin politik.
“Mereka punya kalender internal yang sangat tidak nyaman untuk kami, dan Dakar adalah event olahraga, tapi gaung media tidak cukup untuk meyakinkan pemimpin politik yang harus mengurangi pengeluaran.
“Pada kenyataannya kami menerima tekanan untuk mengirim rencana musim 2020 dan berikutnya secepat mungkin, dalam tiga atau empat bulan. Bila kami tidak tahu bagaimana mengendalikan [situasi], kami harus pindah lokasi, karena kami tidak bisa menerima keadaan seperti beberapa bulan belakangan.
“Saat Anda mengambil langkah, jika ada saat yang membuat Anda tidak bisa melakukan hal dengan benar, Anda harus mengubah arah. Ini membuat pusing karena kami harus menyusun strategi super cepat untuk tahu apakah ada minat atau tidak untuk menyelenggarakan [event] kami. Jika tidak, kita lihat saja arahnya nanti. Kami harus mengisi energi dengan cepat,” tutup Lavigne.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments