Dakar 2022: Gegara Ban Serep, Prodrive Didenda Rp162 Miliar
Sebastien Loeb selamat dari penalti Federasi Otomotif Internasional (FIA) ketika melintasi finis dengan ban cadangan tinggal satu, pada Etape 8 Reli Dakar 2022.
Dakar 2022 | Auto
Tutti gli aggiornamenti sulla Dakar 2022
Pereli Bahrain Raid Xtreme tersebut berhasil memangkas gap tujuh menit dengan Nasser Al-Attiyah, sang pemuncak klasemen ajang yang digelar di Arab Saudi. Namun, komisioner olahraga FIA menginvestigasi hilangnya satu ban serep.
Ban BRX Hunter T1 + ECOpower, yang dikemudikan Loeb didampingi Orlando Terranova, bocor pada special stage km 28. Kemudian pada km 191, pintu kiri belakang mobilnya terbuka sehingga satu ban cadangan jatuh dan hilang.
Dalam hal ini, juara Kejuaraan Dunia Reli (WRC) sembilan kali, beruntung karena FIA tak menjatukan penalti. Padahal, kasus serupa dialami Antoine Delaporte pada 4 Januari silam akibat meninggalkan ban di luar bivak selama Etape 4. Pereli Prancis tersebut dapat hukuman lima menit.
Meski tidak ada penalti waktu, timnya Bahrain Raid Xtreme, yang dijalankan Prodrive, tetap dapat hukuman berupa denda 10 ribu euro (sekitar Rp162,1 miliar). Sebanyak 50 persen ditangguhkan untuk menjamin kejadian serupa tak terulang lagi.
Menurut pasal 51.4.1 regulasi World Rally Raid 2022, setiap ban yang terpasang di kendaraan atau di dalam mobil, harus mencapai bivak atau area bantuan jarak jauh berikutnya. Dalam keadaan apa pun, ban atau suku cadang yang ada bagian dalam atau di luar area ini.
Dalam rilis FIA dijelaskan bahwa prinsipal tim David Richards, mengungkapkan hilangnya ban cadangan untuk dua mobil tidak sengaja dan pereli baru sadar dalam netralisasi. Lagipula, mereka tak dapat keuntungan apa pun. Pembalap harus mengemudi dengan hati-hati dengan tidak ada ban cadangan.
#211 Bahrain Raid Xtreme Prodrive: Sebastien Loeb, Fabian Lurquin
Foto oleh: Red Bull Content Pool
“Video pergantian ban untuk kendaraan #211 jelas menunjukkan kalau pembalap dan navigatornya memasang ban kempes di sisi kanan mobil. Foto-foto menunjukkan ban hilang terjadi pada sisi kiri, itu pada ban yang dipasang sebelumnya,” bunyi dokumen tersebut.
“Kendaraan #221 juga kehilangan ban yang terpasang dengan bantuan di sisi kanan. Pada kedua kasus, itu bukan kesalahan kru, tapi lebih karena tali pengikat kendaraan terlalu lemah dan pengikat di bagian bodi juga lemah.
“FIA menyadari bahwa aktivitas dan event tersebut berdampak pada lingkungan dan bekerja dengan pemangku kepentingan untuk meminimalisir dampak tersebut dan menginspirasi tingkah laku positif. Untuk meninggalkan ban dan bagian (mobil) di gurun, kontradiksi dengan tujuan FIA.
“Ini adalah tanggung jawab peserta untuk memastikan bahwa mobil yang berkompetisi sesuai dengan persyaratan teknik dan keselamatan. Dia juga harus memastikan semua bagian mobil dipasang dengan tepat, dan dia juga harus meningkatkan keselamatan pendukung ban serep. Jatuhnya ban menimbulkan potensi bahaya untuk penonton.
“Steward juga mencatat bahwa para pembalap tidak terpengaruh oleh hilangnya ban serep dan karena itu, tidak ada aksi lebih jauh terhadap kru.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Top Comments
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.