Jatuh di Etape 7 Dakar, Pierre Cherpin Koma

Rider GDR Cherpin tersebut mengalami kecelakaan parah pada km 178. Setelah mendapat pertolongan pertama dari sesama peserta, Francesco Lopez Contardo, ia pun diangkut dengan helikopter medis ke rumah sakit Sakaka.

Pria 52 tahun tersebut mengalami masalah pada paru-parunya, patah tulang iga serta lebam di kepala. Karena situasinya darurat, tim dokter langsung melakukan operasi untuk mengurangi hematoma ekstradural hebat.

Setelah itu, Cherpin pun dibuat koma untuk melindungi organ-organ tubuhnya terutama otak. Sang istri, Magali, mengabarkan perkembangan kondisinya lewat akun Facebook-nya.

“Kondisinya cukup bagus dan dalam 24-48 jam, kami akan tahu lebih banyak tentang efek yang ditimbulkan pada otak. Dia sekarang dalam perawatan intensif dan mereka akan melakukan lebih banyak tes citra dalam beberapa jam ke depan untuk melihat perkembangan,” katanya.

Penghuni peringkat ke-77 klasemen sementara itu melakoni Reli Dakar keempatnya. Dia berpartisipasi di Amerika Selatan pada 2009 (ranking ke-103), 2012 (84) dan 2015 (keluar).

Cherpin yang menunggangi Husqvarna 450, tidak menetapkan target muluk. Ia hanya ingin menikmati petualangan yang tersaji di dalam rute-rute sulit.

“Saya seorang penggemar, saya tidak pergi ke sana untuk menang atau naik podium tapi menjalani petualangan, untuk menemukan pemandangan yang belum pernah saya lihat. Pada 20145, di Bolivia, saya sangat kedinginan, saya sangat menderita.

“Meski saya memutuskan kembali, saya selalu mengatakan, ‘Apa yang kamu lakukan di sini?’, tapi semua sangat menyenangkan: mengemudi motor balap, menjalani gairah Anda dan berpartisipasi dalam event ini tidak seperti yang lain.

“Di Dakar, Anda harus mengenal diri sendiri, itu membutuhkan mental kuat dan menjaga kepala tetap dingin untuk mencapai tujuan. Ini seperti menjalankan perusahaan, Anda tak pernah yakin dengan hari berikutnya dan Anda harus beradaptasi dengan ketidakpastian secara konstan.”