Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Kengerian Gerini Saat Selamatkan Nyawa Santosh di Dakar 2021

Maurizio Gerini, seorang pembalap profesional, dan petani zaitun yang rutin berlaga di Reli Dakar. Rider Solarys Racing itu mendadak jadi pahlawan di Reli Dakar 2021 usai menyelamatkan Chunchunguppe Shivanskankar Santosh di etape keempat, Rabu (6/1/2021).

Maurizio Gerini

Foto oleh: Maria Guidotti

Pembalap Hero MotoSports Team Rally asal India tersebut jatuh sehingga mengalami trauma di kepala dan sekarang dalam kondisi koma.

Gresini mengisahkan kengerian yang dirasakannya saat insiden itu. Sebelum melihat Santosh, rider Italia tersebut sempat terpelanting dari motornya.

Ia pun memberi peringatan yang rupanya tak kelihatan dari posisi koleganya itu.

“Saya melaju dengan kecepatan 100 km/jam di dataran seolah tak bertepi ketika motor saya menyandung batu berwarna seperti pasir. Saya terbang dan motor saya berada 200 meter. Saya memulihkan diri dari kecelakaan, ketika Santosh datang dengan cepat. Saya melambai untuk memperingatkan ada bahaya, tapi dia tak melihat dan terlempar,” katanya.

“Saya langsung berlari ke tempat kejadiah. Santosh tidak sadarkan diri, matanya melotot dan darah mengalir dari mulutnya. Saya meminta bantuan lalu berusaha melakukan CPR semampu saya. Saya berdoa dalam hati, saya memanggilnya, ‘Bangun Santosh, bangun!’.

“Itu sangat buruk. Saya takut nyawanya (melayang). Ketika akhirnya bantuan datang, dia bisa bernapas. Tapi tidak bernapas seperti kita, dia terengah-engah.”

Baca Juga:

Pada Dakar 2018, yang dilangsungkan di Amerika Selatan, ia berjuang dengan Fausto Vignola. Rekannya tersebut tewas dalam kecelakaan motor beberapa bulan kemudian saat berlatih di lahan mili Gerini.

Berada dalam balapan paling berbahaya, ia memiliki cara agar bisa menyelesaikan lomba dengan selamat.

“Kami tahu bergantung pada seutas benang. Kami maju kilometer demi kilometer dengan kepala bebas,” ucapnya.

“Balapan gila ini mengajarkan saya untuk bermimpi dan mewujudkannya. Semua ada harganya. Perlombaan ini membutuhkan keuletan luar biasa.

“Apa yang mendorong saya kembali ke balapan tiap tahun? Tantangan, dengan diri sendiri dan alam. Saya tipe orang yang keras kepala dan sifat ini membantu saya mengumpulkan dana dan membuat saya maju juga dalam 6-7 jam special stage ketika usaha melewati batas normal penderitaan manusia.”

 

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Barreda Ingin Strateginya Berhasil di Pekan Kedua Dakar 2021
Artikel berikutnya Setelah Menunggu Sembilan Jam, Loeb Selesaikan Etape Keenam Dakar

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia