Cerita Kris Meeke “Ngeteh” di Gurun Pasir Saat Reli Dakar

Untuk kali pertama, Meeke beraksi dalam ajang balap paling menantang di dunia, Reli Dakar, pada 3-15 Januari lalu. Dia turun dalam kategori lightweight vehicles (T3/T4) dengan menggunakan Zephyr T3 buggy bersama Team PH Sport.

Pereli Irlandia Utara itu ditemani Wouter Rosegaar, telah tampil sebanyak 13 kali dalam 14 edisi terakhir Reli Dakar, yang bertindak sebagai navigatornya.

Namun, debut Meeke tidak berjalan sesuai ekspektasi. Usai mencatatkan waktu tercepat saat Prolog, kendaraan yang dikemudikan Meeke dan Rosegaar mengalami masalah teknis.

Ban serepnya terbakar di Jeddah, Arab Saudi. Alhasil, perjalanan Meeke dan Rosegaar berakhir prematur.

Sambil menunggu bantuan dari truk pendukung, Meeke dan Rosegaar pun menghabiskan waktu dengan minum teh bersama beberapa petani lokal di gurun pasir.

“Anda terjebak di tengah gurun, benar-benar di antah berantah. Tiba-tiba beberapa orang lokal muncul,” tutur Meeke dilansir dari BBC Sport.

“Saya tidak pernah tahu Anda bisa mendapatkan kayu di gurun, tetapi mereka tahu di mana harus menyodok pasir.

“Mereka membawa sepoci teh dan kemudian mereka mulai membawa semua hewan mereka kepada kami. Saya harus katakan itu (Arab Saudi) adalah tempat yang luar biasa, semua orang sangat ramah.”

Terlepas dari masalah mekanis yang menghalangi lajunya, Meeke menyebut tampil di Reli Dakar 2021 sebagai pengalaman luar biasa.

“Dakar adalah salah satu tantangan terberat dalam motorsport dan sedikit jauh dari apa yang biasa saya lakukan di Kejuaraan Reli Dunia,” kata Meeke.

"Itu tidak terbayangkan. Saya coba mempersiapkan diri, tetapi tidak ada yang bisa dan semuanya masih agak kabur.”

#380 PH-Sport: Kris Meeke

Foto oleh: A.S.O.