Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Lebih Fleksibel, Alasan Audi Pindah ke Dakar

Audi Sport akhirnya menjelaskan alasan mereka mengorbankan Formula E demi partisipasi di Reli Dakar 2022.

Rene Rast, Audi Sport ABT Schaeffler, walks away after qualifying

Rene Rast, Audi Sport ABT Schaeffler, walks away after qualifying

Sam Bloxham / Motorsport Images

Pengumuman Audi Sport mundur dari Formula E demi Reli Dakar, pada November 2020, mengejutkan banyak pihak.

Ketua dewan direksi sekaligus anggota dewan pengembangan teknis dan lini produk Audi AG, Markus Duesmann, memberi penjelasan singkat.

“Kami ingin terus memberikan nilai untuk slogan kami ‘memimpin dengan teknologi’ di level tinggi olahraga motor internasional di masa depan. Kami juga mengembangkan inovasi teknologi untuk mobil jalanan kami. Reli terberat di dunia adalah tempat sempurna untuk itu,” katanya saat pengumuman.

Baru-baru ini, para petinggi Audi Sport menggelar pertemuan virtual dalam beberapa media, di mana salah satunya Motorsport.com.

CEO Audi Sport GmbH, Julius Seebach, mengutarakan, “Kunci sukses di Dakar adalah memiliki efisiensi terbaik untuk melengkapi tahapan dan ini bukan hanya dipengaruhi oleh baterai, tapi juga converter energi.

“Regulasi di Dakar sangat fleksibel bahwa kami dapat mengembangkan mobil. Sementara, regulasi pada kategori lain seperti Formula E, kurang terbuka.”

Manajer proyek Audi Sport, Andrea Roos, menjelaskan sedang memproduksi baterai sebagai awalan. Target lainnya adalah membuat powertrain mumpuni.

“Ya, kami akan mengembangkan baterai. Itu juga bagian dari alasan kami memilih Dakar karena memungkinkan Audi membuat bagian lain, tapi apa yang diperlukan untuk powertrain. Baterai bertegangan tinggi juga dikembangkan Audi.”

Regulasi Dakar membuka peluang bagi mereka membuat prototipe selama sesuai dengan regulasi T1 dari FIA (sasis paduan besi tubular, batas berat tergantung bobot mesin, flense masuk menurut tipe mesin dan lain-lain).

Sebaliknya di Formula E, semua nyaris seragam. Mereka harus menggunakan sasis standar dan badan mobil didesain SPARK, pasangan baterai diproduksi McLaren Applied Technologies. Dengan adanya Gen 2 EVO, pabrikan hanya mengembangkan beberapa elemen dari powertrain.

Penyelenggara Dakar, ASO, akan mengaplikasikan rencana baru untuk musim 2022, di mana ada kategori energi alternatif untuk mobil dan truk. Audi Sport pun lebih mantap menatap petualangan di ajang tersebut.

Baca Juga:

Semua mobil dan truk dengan propulsi hibrida, hydrogen atau teknologi lain yang menjamin reduksi emisi signifikan, boleh berpartisipasi.

Fase kedua akan dimulai pada 2026, di mana kompetitor di kategori tersebut harus menurunkan kendaraan sangat rendah emisi. Target akhir pada 2030, seluruh pembalap dan tim memenuhi persyaratan tersebut.

Audi Sport akan berkolaborasi dengan Q Motorsport yang diciptakan Sven Quandt, pemilik tim X-Raid. Mereka mengelola MINI 4x4s dan buggy, serta memenangi dua edisi Dakar dengan Carlos Sainz dan Stephane Peterhansel.

Mereka bekerja sama untuk mengembangkan dan membangun mobil di garasi Audi Sport, Neuburg an der Donau.

“Ini tantangan yang sangat menuntut, juga karena waktu dan kami harus jujur, juga di masa lalu, ketika kami memulai proyek baru atau hal besar seperti ini, kami selalu punya mitra hebat untuk maju secepatnya,” Ross menuturkan.

“Mengingat pengetahuan Sven Quandt dan yang mereka bawa ke proyek. Q Motorsport akan jadi bantuan besar bagi kami untuk belajar lebih cepat. Kami harap tidak membuat kesalahan kecil dan belajar. Ini akan jadi pengembangan gabungan: 100 persen Audi dan 100 persen Q Motorsport; kami bekerja sama.

“Ini adalah upaya gabungan antara kami semua, jika tidak, ini tidak mungkin. Jika pengetahuan teknik Audi yang besar tidak akan tercapai. Kami sudah bekerja ke arah yang sama untuk membuat mobil kompetitif dengan proyek sangat menarik dan menantang.”

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Prodrive Ingin Produksi Mobil Jalanan, Siap Masuk Videogame
Artikel berikutnya Kembangkan Powertrain, Audi Incar Juara Dakar 2024

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia