Menahan Sakit, Laia Sanz Coba Bertahan sampai Finis
Usai etape delapan, Laia Sanz tertinggal hingga tiga jam lebih di belakang pemimpin klasemen kategori sepeda motor Reli Dakar 2021.
Foto oleh: GasGas Factory Racing
Setelah delapan etape (plus satu prolog), Laia Sanz terpaut hingga 3 jam, 39 menit, dan 56 detik dari pemimpin klasemen kategori sepeda motor Reli Dakar 2021, Jose Ignacio Cornejo Florimo (Monster Energy Honda Team 2021).
Pada etape 8 yang dari Sakaka ke Neom, Arab Saudi, Senin (11/1/2021), Sanz mampu finis di posisi ke-27. Melibas jarak lomba sejauh 375 km (dari total 709 km), Sanz membutuhkan waktu 3:43:1 jam. Ia terpaut 34:21 menit dari Cornejo yang memenangi etape 8.
Turun dengan GasGas 450 Rally milik GasGas Factory Team, Sanz sejatinya berpeluang “mengacaukan” persaingan papan atas klasemen. Ditambah, musim ini ada regulasi yang membatasi penggunaan ban belakang hanya enam.
Sayangnya, persiapan Sanz untuk menghadapi Reli Dakar ke-11 sepanjang kariernya ini terganggu dengan penyakit Lyme (infeksi akibat bakteri) yang dialaminya.
Tidak sampai di situ, langsung tertinggal jauh di etape-etape awal juga membuat harapan Sanz menipis. Sejak etape prolog hingga 8, hasil finis terbaik Sanz adalah P23 di etape 2.
Pereli putri asal Spanyol, 35 tahun, itu juga mengeluh beberapa bagian tubuhnya sudah terasa sakit. Kendati begitu, Sanz menegaskan dirinya harus mampu finis di Reli Dakar ke-11 sepanjang kariernya ini.
Selain sakit di beberapa bagian tubuhnya, Sanz juga mengaku mengalami kelelahan luar biasa. Hal itu diungkapkannya setelah menyelesaikan etape 7 pada Minggu (10/1/2021) lalu.
Karena itulah Sanz sudah tidak lagi memikirkan posisi finis di etape maupun peringkat di klasemen. Hebatnya, Sanz bisa dibilang tidak mengalami problem serius hingga etape 8 Reli Dakar. Laia Sanz tidak pernah terjatuh, misalnya.
Dengan berada di peringkat ke-23 klasemen sementara, Laia Sanz masih menjadi pereli putri tercepat di kategori sepeda motor sampai empat etape tersisa.
Pereli GasGas Factory Team, Laia Sanz, terlihat di bivak seusai menjalani etape 7 Reli Dakar 2021, Minggu (10/1/2021).
Foto oleh: GasGas Factory Racing
“Jujur, saya mengalami banyak kesulitan di Reli Dakar kali ini,” tutur Laia Sanz seusai menyelesaikan lomba etape 7.
“Pergelangan tangan sakit karena tendinitis, bukan karena terjatuh. Saya juga sangat lelah tetapi ingin menyelesaikan lomba. Rasanya setiap hari semakin sulit. Fokus saya setiap hari kini adalah turun berlomba dan berusaha finis.”
Laia Sanz melakukan debut Reli Dakar pada 2011 dan menempati peringat ke-39 overall kategori sepeda motor Setahun kemudian, peringkatnya tidak berubah dan semakin buruk di 2013, ke-93.
Laia Sanz mulai mencuri perhatian saat menembus P16 di Reli Dakar 2014. Peringkat terbaiknya sejauh ini adalah P9 di Reli Dakar 2015. Di lima gelaran terakhir Reli Dakar, Sanz masing-masing mampu finis P15, P16, P12 (2018, 2019), dan P18.
Tahun lalu, dengan menempati P18 klasemen akhir Reli Dakar 2020, Laia Sanz masih menjadi pereli putri tercepat di kategori sepeda motor.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments