Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Panasnya hubungan KTM-Honda menjelang Dakar 2018

Sejak 2017, kedua kandidat pemenang edisi-40 Reli Dakar telah terlibat rivalitas panas, menghadapi ajang tahun dengan pisau terhunus.

#3 KTM: Toby Price and #47 Honda: Kevin Benavides

Foto oleh: Red Bull Content Pool

Diawali dengan pernyataan bos Monster Energy Rally Team Ricky Brabec usai Reli Maroko. Menuduh KTM memiliki “orang dalam” di FIM sehingga mustahil untuk mengalahkan mereka.

Reli Maroko merupakan ronde terakhir FIM Cross-Country Rally dan berakhir dengan Pablo Quintanilla dari Husqvarna sebagai juara, diikuti Kevin Bonavides (Honda) runner-up dan Matthias Walkner (KTM) di P3.

“Mereka [KTM] memiliki perwakilan didalam FIM dan penyelenggara reli,” ucapnya. “Sungguh menyulitkan karena ketika mereka berbuat salah dan dikenakan penalti, mereka berhasil menebusnya tepat waktu. Sepertinya mereka punya cara sendiri menghadapi hal ini,” ucap Brabec pada salah satu tahapan Reli OiLibya.

Ucapan Brabec jelas tidak bisa diterima petinggi KTM. Malah menyebut Honda sebagai tidak adil di Maroko dan menjelaskan bahwa pabrikan Jepang bisa bertarung hingga penutupan FIM World Cross Country karena kegagalan dialami Sam Sunderland.

“Kami mengawali seri dengan baik bersama Sam, lalu semuanya berantakan karena ia mengalami kecelakaan pada dua ronde terakhir. Jelas bahwa jika Sam bisa finis pada salah satu ronde, akan cukup membuatnya menjadi juara,” ucap Jordi Viladoms, direktur sport KTM kepada Motorsport.com.

“Kami memiliki rasa percaya diri tinggi. Kami tahu Honda sangat kuat dan harus siap menghadapi mereka, seperti ditunjukkan pada Dakar sebelum ini. Tapi saya pikir, kecuali di Argentina, kami mendominasi balap dan berpotensi mengulanginya di Dakar.”

Ketika ditanya mengenai pernyataan Brabec, Viladoms tampak terkejut: “Ada bagian dari pernyataan yang saya suka, ketika menyebut adanya orang bisa melobi FIM dan organisasi yang berarti saya. Saya menghargai pemikirannya bahwa saya melakukan pekerjaan dengan baik, tetapi untuk hal lainnya saya sangat menyesalkan pernyataan tersebut. Bukan gaya KTM untuk mengomentari tim lain seperti itu.”

“Kecuali ada pembalap ditugaskan menyampaikan pesan, kami agak terkejut. Tetapi mereka punya gaya sendiri, pun begitu dengan kami. Kami bertarung untuk menang dan apa dituduhkan kepada kami di Maroko, pada akhirnya tidak terbukti. Juga dengan kejadian 40 menit di Quintanilla. Pada akhirnya hal itu tidak memberikan keuntungan dan tetap memenangkan kejuaraan.”

Honda mencoba memprotes penalti pada Dakar 2017, tetapi tanpa hasil. Tetapi manajer tim baru Raul Castells mengatakan bahwa tahun ini akan lebih memperhatikan hal-hal seperti ini.

“Dakar adalah balap sangat kompleks, tak hanya dimenangkan di arena tetapi juga banyaknya hal bisa mempenalti Anda. Kami harus sadar pada semua hal itu dan akan mencoba melakukannya lebih baik tahun ini. Kami takkan membiarkan siapapun melewati kami,” bilangnya kepada Motorsport.com.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Dakar terakhir Peugeot, Loeb: Sekarang atau tidak sama sekali
Artikel berikutnya Sanz seharusnya beralih ke kategori mobil Dakar

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia