Peterhansel Jelaskan Mengapa Dakar 2021 Lebih Berbahaya
Pereli Mini X-Raid, Stephane Peterhansel, menilai Reli Dakar menjadi "agak berbahaya" tahun ini karena kecepatan rata-rata yang tinggi di gurun Arab Saudi.
#302 X-Raid Mini JCW Team: Stéphane Peterhansel, Edouard Boulanger
DPPI
Amaury Sport Organization (ASO), selaku promotor, mengakui bahwa beberapa tahapan dalam Dakar perdana Arab Saudi musim lalu "sangat cepat".
Karena itu, 80-90 persen rute baru telah disiapkan guna mengatasi masalah tersebut tahun ini. Batas kecepatan juga diberlakukan untuk kategori mobil.
Para peserta di kelas T1 (termasuk Toyota, X-Raid dan BRX) serta T2 dibatasi hingga 180 km/jam. Sementara T3 dan T4 tidak diizinkan melebihi 130 km/jam.
Namun, Stephane Peterhansel meyakini regulasi baru belum sepenuhnya memenuhi tujuan mereka karena kecepatan rata-rata jadi lebih tinggi pada Dakar 2021.
Menurut peraih 13 gelar Dakar itu, hal ini telah membuat ajang reli paling berat di dunia tersebut berpotensi menimbulkan kecelakaan dan kesalahan lebih besar.
Peterhansel mengungkapkannya menyusul kecelakaan fatal yang dialami CS Santosh, yang harus dibantu Paul Spierings setelah pingsan pada Etape 4, Rabu (6/1/2021).
Akibatnya, Santosh harus dibuat koma setelah didiagnosis cedera kepala traumatis di rumah sakit di Riyadh. Ia akan pemindaian lebih lanjut Kamis (7/1/2021).
"Kami harus menjalani 337 km special stage dalam waktu 2 jam 36 menit 10 detik. Bisa dibayangkan kecepatan rata-ratanya," kata Peterhansel.
"Terlepas dari ide David Castera (kepala ASO) untuk merancang rute yang mengurangi kecepatan secara konsisten, kenyataannya tingkat persaingan sangat tinggi."
"Tentu saja kecepatan rata-rata pun meningkat. Jadi berbahaya ketika Anda menekan pada batas maksimal. Itu yang kami lakukan tahun ini," ia menambahkan.
Pereli Mini X-Raid Team, Stephane Peterhansel, menilai Reli Dakar 2021 lebih berbahaya dibandingkan tahun lalu.
Foto oleh: DPPI
Kendati belum memenangi satu etape pun hingga hari keempat, Stephane Peterhansel masih memimpin klasemen sementara kategori mobil.
Pereli asal Prancis itu unggul 3 menit 58 detik dari juara tiga kali, Nasser Al-Attiyah (Toyota Gazoo Racing), yang menempati urutan kedua.
Walau begitu, Peterhansel tak khawatir karena kesuksesannya pada 2007 membuktikan bahwa unggul secara umum lebih penting daripada memenangi satu atau dua etape.
"Memenangi etape tentu bagus, namun saya tidak mencemaskan itu. Terpenting adalah bisa terus berada di atas hingga 15 Januari nanti," kata pereli Mini X-Raid itu.
"Saya sudah pernah menjadi juara Dakar tanpa sekalipun memenangi etape."
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments