Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Prodrive Khawatir Audi Ganggu Keseimbangan Reli Dakar 2023

Audi diyakini dapat membunuh kompetisi di Reli Dakar tahun depan, jika FIA tak melakukan sesuatu untuk menyeimbangkan performa mobil bertenaga bensin. Hal ini dicetuskan Chairman Prodrive, David Richards.

#200 Team Audi Sport Audi: Stéphane Peterhansel, Edouard Boulanger

Foto oleh: A.S.O.

Pabrikan Jerman itu memainkan debut di Dakar 2022 dengan menurunkan RS Q e-Tron, berhasil mencatatkan empat kemenangan dari 12 etape, termasuk tiga pada paruh kedua reli yang berlangsung di Arab Saudi.

Secara realistis, Audi nampak bisa bersaing melawan Toyota dan Bahrain Raid Xtreme untuk titel kategori mobil. Tetapi, kecelakaan Stephane Peterhansel di Etape 1, serta drama navigasi yang melibatkan Carlos Sainz dan Mattias Ekstrom membuat mereka tersingkir dari persaingan.

Kendati demikian, Ekstrom mampu menempati peringkat kesembilan klasifikasi akhir. Sementara rekan setim Sainz menembus 10 besar, setelah mencetak dua kemenangan.

Kecepatan luar biasa Audi rupanya menarik perhatian Richards, yang mana Prodrive berhasil mengantarkan Sebastien Loeb bertengger di urutan kedua klasifikasi akhir kategori mobil.

Richards menilai, FIA harus menganalisis dan menindaklanjuti data dari Dakar 2022 untuk memastikan Audi tidak leluasa merebut gelar juara saat kembali pada 2023 dengan mobil yang lebih andal.

Sebagai bagian dari regulasi baru tahun ini, FIA telah menjanjikan keseimbangan penuh antara mobil T1+ seperti BRX Hunter yang dibangun oleh Prodrive dan mobil listrik/hybrid yang masuk dalam kategori T1 Ultimate.

#211 Bahrain Raid Xtreme Prodrive: Sebastien Loeb, Fabian Lurquin

#211 Bahrain Raid Xtreme Prodrive: Sebastien Loeb, Fabian Lurquin

Foto oleh: Red Bull Content Pool

“Saya kira kami harus menemukan keseimbangan yang baik sekarang, karena sangat jelas tahun ini antara Toyota dan kami sendiri, tetapi semua orang tahu bahwa Audi jauh lebih cepat dibanding semua mobil kami sekarang,” ucap Richards kepada Motorsport.com.

“Ini adalah mobil tercepat dalam perjalanan panjang. Kami harus menemukan keseimbangan agar setiap orang memiliki persaingan yang setara. Dan itulah tugas FIA untuk mencapainya. Jika tidak, Audi akan datang dan membunuh olahraga. Jadi kami harus memilah-milahnya.

“Sangat sulit bagi FIA saat ini untuk mendapatkan kendali ketika Anda memiliki teknologi baru. Jadi kami harus memberi mereka beberapa keuntungan (dari keraguan), untuk memiliki waktu guna menganalisis data dan membuat semuanya setara lagi.

“Saya pikir antara kami dan Toyota, kami tidak bisa berdebat sama sekali. Tampaknya sangat adil. Saya berbicara dengan Seb, saya berbicara dengan Nasser (Al-Attiyah), semua orang tampaknya berpikir kami sangat setara di antara Toyota dan diri kami sendiri.

“Tapi yang jelas performa Audi berada di level yang berbeda. Mereka kelebihan berat badan 200 kg dan mereka masih jauh lebih cepat dari mobil kami. Jadi jika mereka bisa diandalkan, mereka akan menang satu jam, dengan mudah.

“FIA harus mengatasi masalah itu karena FIA berkomitmen untuk membuat segalanya seimbang. Saya percaya pada mereka untuk hal tersebut.”

Baca Juga:

Toyota sukses mengunci titel di Dakar sejak lokasi reli pindah ke Arab Saudi pada 2020. Nasser Al-Attiyah memimpin dari awal hingga finis, dengan mengemudikan Hilux T1+ yang baru.

Terlepas dari keunggulan besar yang dimiliki Al-Attiyah, manajer tim Dakar Toyota, Glyn Hall, sepakat bahwa Audi berada di posisi yang berbeda dalam hal kecepatan mentah.

“Masalah yang kami dapatkan adalah Auds melakukan pekerjaan yang fantastis dengan menunjukkan seberapa kencang mereka,” ucap Hall k

“Kami harus melihat itu secara detail karena kami tahu mereka kelebihan bobot 200 kg dan mereka masih bisa memenangi banyak etape.

“Jadi, ada pekerjaan besar yang akan datang. Tapi untungnya Dakar telah berhasil (digelar) dan semuanya (berjalan) baik-baik saja.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Dakar 2022: Berakhir Sudah Penantian Panjang Sam Sunderland
Artikel berikutnya Sebastien Loeb Tak Menyesali Peringkat Kedua Dakar 2022

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia